Tegas, Bahlil Sebut Teknologi EBT yang Masuk RI Harus Ramah dan Kekinian
Hal ini dilakukan demi memastikan ambisi Indonesia dalam mencapai dekarbonisasi.
IDXChannel - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memastikan setiap Energi Baru dan Terbarukan (EBT) harus berasal dari teknologi yang ramah lingkungan dan kekinian. Hal ini dilakukan demi memastikan ambisi Indonesia dalam mencapai dekarbonisasi.
Karena itu, Bahlil membeberkan salah satu strategi pemerintah dalam mencapai hal itu dengan melarang ekspor produk tambang tertentu. Apalagi, total pemakaian EBT berdasarkan catatannya mencapai 25% dari total pemakaian listrik nasional.
"Kita juga mendorong investasi hilirisasi pada EV, yang mana semuanya harus semua pakai energi baru dan terbarukan," ungkap Bahlil dalam konferensi pers di Nusa Dua Bali Convention Center, Bali, Jumat (11/11/2022).
Meski mendorong upaya penggunaan energi baru dan terbarukan, namun tidak lantas pemerintah melarang penggunaan batu bara. Sebab, ada beberapa sektor industri yang masih membutuhkan energi tambang tersebut dalam menjalankan usahanya.
"Kita tidak bisa munafik. Juga ada bagian industri yang membutuhkan batu bara. Maksud saya, kita boleh bermain di gendang yang mereka buat tapi jangan mereka dikte untuk atur negara kita," tambah dia.
Soal kebijakan EBT sendiri, Bahlil memastikan teknologi yang digunakan harus benar-benar ramah lingkungan dan terbaru. Bukan teknologi lama yang kemudian dimodifikasi untuk dapat digunakan di Indonesia.
"Investasi yang kita dorong untuk hilirisasi adalah betul-betul teknologi yang ramah dan kekinian. Jangan teknologi tahun 1970-an dibongkar terus taruh ke Indonesia, kemudian menghasilkan emisi banyak, kita tidak lagi," tegasnya. (NIA)