Tekan Biaya, BRIN Bakal Daur Ulang Baterai Listrik Bekas
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah mengembangkan baterai kendaraan listrik dengan harga yang terjangkau.
IDXChannel - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah mengembangkan baterai kendaraan listrik dengan harga yang terjangkau. Untuk mencapai hal tersebut, BRIN akan memanfaatkan baterai bekas untuk didaur ulang menjadi produk baru.
Apalagi lebih dari 50 persen biaya produksi kendaraan listrik hanya untuk pembangunan baterai. Perekayasa Utama BRIN Barman Tambunan menjelaskan, para periset masih berusaha menemukan formula terbaik dalam merancang baterai.
"Ada beberapa penelitian baterai dengan menggunakan bahan baku lokal seperti nikel. Tahapan ini memang perlu dilakukan karena industri juga sedang menunggu hasil riset lokal. Tapi, teknologi kami saat ini belum sampai pada produksi baterai," kata Barman kepada MNC Portal, Rabu (28/9/2022).
"Jadi, kami sedang mencari bahan baku apa yang paling sesuai untuk kondisi di Indonesia. Ada dua riset yang kami lakukan, pertama menggunakan bahan baku lokal, dan kedua mendaur ulang baterai yang sudah tidak lagi dipakai," tambahnya.
Barman menjelaskan, para periset menggunakan beberapa material yang ada di baterai yang sudah tidak dipakai lagi untuk diproduksi menjadi baterai baru. Ini juga mengarah pada kebersihan lingkungan karena tidak banyak baterai yang akan mencemari lingkungan.
"Sebenarnya ini sudah lama dikembangkan oleh para periset BRIN dan sekarang sudah masuk dalam tahapan produksi prototipe yang akan diuji pada sejumlah kendaraan. Diharapkan ini menjadi pintu masuk bagi kami untuk bekerja sama dengan industri-industri untuk pengembangan ke depannya," ungkapnya.
(DES)