ECONOMICS

Tekan Impor Daging, Erick Thohir Minta Berdikari Tingkatkan Kapasitas Produksi

Suparjo Ramalan 23/08/2021 14:08 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir meminta PT Berdikari (Persero) memperkuat kapasitas produksi daging nasional. Langkah itu sekaligus menekan impor pangan nasional. 

Ilustrasi daging impor

IDXChannel - Menteri BUMN Erick Thohir meminta PT Berdikari (Persero) memperkuat kapasitas produksi daging nasional. Langkah itu sekaligus menekan impor pangan nasional. 

Dia mencatat, perbaikan sistem perlu dilakukan untuk mendukung ekosistem produksi daging nasional. Pada aspek ini, perseroan diminta menjadi lokomotifnya. 

"Saya tidak anti impor, tapi tentu sistem di Indonesia kita perbaiki, bagaimana Berdikari menjadi lokomotif daripada tadi, daging," ujar Erick dalam peluncuran merek BeBest & Gerai Daging Berdikari, Senin (23/8/2021). 

Pemegang saham berharap dalam beberapa tahun ke depan akan terjadi perubahan dan transformasi di internal Berdikari. Salah satunya, manajemen bisa memperbaiki dan meningkatkan ekosistem  produksinya. 

"Agar tadi kita tidak terus hanya mengimpor, tapi kita terus memperbaiki ekosistem," kata dia. 

Perkara impor, Mantan Bos Inter Milan itu mencatat, Indonesia tengah mengalami defisit anggaran karena pandemi Covid-19. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sepanjang 2020 sebesar Rp 956,3 triliun. Jumlah tersebut setara 6,09 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Di tahun 2021, Kemenkeu justru optimistis defisit fiskal lebih rendah dari asumsi yang ditetapkan sebelumnya. Dimana, defisit APBN bisa ditekan pada angka Rp 939,6 triliun atau lebih rendah Rp 66,8 triliun dari target Rp 1.006,4 triliun.

Untuk 2022, pemerintah mematok defisit APBN sebesar 4,85 persen terhadap PDB atau Rp 868 triliun untuk mendukung pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19.

"Negara kita lagi terus defisit, Covid ini menghantam seluruh negara di dunia. Artinya apa? Kita harus meningkatkan ekspor kita dan mengurangi impor kita. Kalau tidak negara kita sulit," katanya. (NDA)

SHARE