ECONOMICS

Tekan Impor, Mentan Siapkan 352 Ha Lahan hingga Patok Harga Beli Kedelai

Iqbal Dwi Purnama 19/09/2022 15:34 WIB

Ini jurus Mentan untuk mengurangi impor kedelai.

Tekan Impor, Mentan Siapkan 352 Ha Lahan hingga Patok Harga Beli Kedelai

IDXChannel - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, saat ini kurangnya minat petani untuk menanam kedelai disebabkan oleh harga jual yang kurang menguntungkan jika dibandingkan dengan menanam komoditas lain seperti jagung.

Dia menjelaskan, sebetulnya kedelai dan jagung memiliki harga jual yang sama. Akan tetapi, tingkat produktivitas kedua komoditas tersebut sangat jauh berbeda. 

Misal per hektare (ha), jagung bisa menghasilkan 6-7 ton. Namun kedelai hanya mampu memproduksi 1,5 juta dengan luasan lahan yang sama.

Untuk menanggulangi masalah tersebut, Mentan mengatakan ada beberapa cara yang akan dilakukan pemerintah. Yakni dengan cara pengadaan bibit kedelai yang mempunyai produktivitas lebih tinggi, menetapkan harga beli terhadap kedelai terhadap petani, dan membuka lahan tanam kedelai.

"Menggunakan bibit impor kalau perlu, dan tentu mempersiapkan bibit-bibit nasional atau lokal dengan varietas tinggi," ujar Syahrul usai Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Presiden, Senin (19/9/2022).

Lebih jauh katanya, dengan menggunakan varietas yang unggul, maka Indonesia mampu mengejar produktivitas kedelai hingga 4 ton per ha, sehingga impor bisa ditekan.

"Artinya selama ini kedelai misalnya hanya 1,5 ton per ha sampai 2 ton, diharapkan kita bisa mendapatkan varietas yang mampu di atas 3 sampai 4 ton per hektar," sambungnya.

Menggenjot produktivitas kedelai, Syahrul menambahkan, pemerintah saat ini juga tengah mempersiapkan lahan seluas 352 ribu ha. Adapun saat ini baru ditanam seluas 67 ribu ha. 

Terkait penetapan harga beli kedelai dari petani, Mentan menjelaskan, saat ini rencana tersebut juga sedang dibahas lebih lanjut bersama kementerian terkait dan presiden.

"Kita berharap dalam satu minggu ini, biasanya bapak presiden setiap minggu mengecek masalah pertanian, kesediaan pangan. Satu minggu ini saya yakin pak menko sudah mengeluarkan kesepakatan kita untuk menetapkan harga pembelian minimal bagi kedelai," kata Mentan.

Minimnya produksi kedelai petani tersebut membuat pemerintah harus melakukan impor kedelai untuk memenuhi kebutuhan kedelai nasional setiap tahunnya, bahkan nilainya 90% kedelai yang ada di Indonesia masih impor. 

Dengan adanya penetapan harga beli minimal untuk kedelai diharapkan bisa meningkatkan produksi dalam negeri.

"Pak Menko (Perekonomian) akan menetapkan berapa harga belinya, sehingga ada kepastian harga kedelai. Tentu saja ini akan dirapatkan, akan disampaikan pak menko, sehingga dengan demikian petani betul-betul siap untuk menanam," terang Syahrul. 

"Berapa harga kedelai tentu saja kita berharap harganya betul-betul bisa menghitung biaya produksi dan akhirnya para petani kita yang kemarin beralih dari kedelai ke jagung dan lain-lain mau kembali menanam kedelai," pungkasnya Mentan. (FAY)

SHARE