Tekan Pengangguran, Wapres Perintahkan BLK Beri Pelatihan Sesuai Kebutuhan Industri
Menurutnya, kurikulum pendidikan vokasi yang disusun BLK harus dapat menjawab kebutuhan industri saat ini untuk membangun link and match ketenagakerjaan.
IDXChannel - Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan Pembangunan Sumber Daya Manusia menjadi strategi pemerintah dalam mengurangi tingginya angka pengangguran di Indonesia. Oleh karenanya perlu penyegaran di balai latihan kerja (BLK) untuk melihat kebutuhan industri terhadap tenaga kerja.
"BLK dapat menyegarkan keterampilan pekerja yang sudah tidak relevan dengan kebutuhan industri di era disrupsi digital saat ini," kata Wapres Maruf Amin dalam sambutannya pada peresmian BLK Komunitas secara virtual, Minggu (23/10/2022).
Menurutnya, kurikulum pendidikan vokasi yang disusun BLK harus dapat menjawab kebutuhan industri saat ini untuk membangun link and match ketenagakerjaan. Sehingga tenaga kerja yang dibutuhkan oleh industri, bisa menyerap BLK.
Wapres juga meminta seluruh BLK Komunitas di tanah air berfungsi efektif sehingga kompetensi, produktivitas, kemandirian, dan daya saing pekerja Indonesia semakin tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan pasar dan industri. Selain itu, BLK diharapkan dapat membantu para peserta didik untuk memahami dan memiliki keahlian apa saja yang dibutuhkan dunia kerja saat ini dan masa depan.
Pada kesempatan tersebut, Wapres berpesan agar masyarakat Indonesia tidak berhenti belajar agar dapat mengikuti perkembangan di bidang pendidikan dan keterampilan seiring dengan perubahan zaman.
"Di abad teknologi ini, kesuksesan bukanlah tentang apa yang sudah kita kuasai, melainkan bagaimana kita bisa terus memperbarui pengetahuan dan keahlian kita untuk merespons aneka tantangan baru," ungkap dia.
Pembangunan ekosistem dan transformasi Balai Latihan Kerja di dalam komunitas merupakan salah satu kebijakan yang saya nilai dapat menyasar permasalahan di lapangan.
Wapres menguraikan BLK harus memiliki fokus pada peningkatan kompetensi tenaga kerja informal dengan tingkat pendidikan sekolah menengah ke bawah. Mengingat tingkat pengangguran juga masih banyak terjadi di jenjang pendidikan tersebut. (NIA)