Telepon Elon Musk, Jokowi: Kalau Investasi di RI Saya Kasih Konsesi Nikel
Presiden Joko Widodo yakin bahwa Tesla akan membangun pabriknya di Indonesia.
IDXChannel – Presiden Joko Widodo yakin bahwa Tesla akan membangun pabriknya di Indonesia.
Pasalnya, Indonesia telah menawarkan insentif kepada pembuat mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) tersebut mulai dari keringanan pajak hingga konsesi untuk menambang nikel.
Jokowi mengaku, telah mengadakan pembicaraan dengan CEO Tesla Elon Musk dua kali, dan sempat bertemu langsung dengannya di fasilitas SpaceX di Texas, AS pada 14 Mei 2022 serta satunya melalui panggilan telepon, untuk mencoba mendapatkan kesepakatan.
"Saya bilang ke dia kalau kamu investasi di Indonesia, saya kasih konsesi nikel," kata Jokowi merujuk pada tawaran konsesi pertambangan Indonesia dilansir melalui Channel News Asia, Kamis (2/2/2023).
Insentif lainnya termasuk keringanan pajak dan skema subsidi pembelian EV untuk membangun pasar Tesla di negara terpadat keempat di dunia itu, katanya, seraya menambahkan bahwa para menterinya sedang menyelesaikan pembahasan mengenai subsidi itu.
Jokowi mengatakan terserah kepada Tesla untuk menerima tawaran untuk menambang nikel, dengan menegaskan bahwa Indonesia terbuka untuk investasi dalam rantai pasokan baterai EV dan mobil listrik.
“Kalau mereka mau mulai dari baterai EV, tidak apa-apa,” imbuhnya.
Namun dilansir melalui Reuters, hingga kini Elon Musk belum memberikan tanggapannya terkait hal tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi melarang ekspor bijih nikel pada tahun 2020 untuk mendorong investor membangun rantai pasokan baterai dan kendaraan listrik yang terintegrasi secara vertikal, dengan menggunakan logam sebagai bahan baku.
Larangan itu mendatangkan investasi besar dalam peleburan nikel, sebagian besar dari Tiongkok, tetapi juga dipersoalkan Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yang mengatakan larangan itu secara tidak adil merugikan industri baja nirkaratnya.
WTO tahun lalu memenangkan UE, tetapi Indonesia mengajukan banding.
Indonesia juga melihat peningkatan minat investasi dalam produksi EV atau baterai, dengan Korea Selatan Hyundai Motor Co 005380.KS dan LG Energy Solution373220.KS sudah membangun pabrik EV dan baterai.
Beberapa pejabat Indonesia tahun lalu mengatakan Tesla telah menandatangani kontrak senilai sekitar USD5 miliar untuk pengadaan bahan baterai mereka dari perusahaan-perusahaan pengolahan nikel.
(DKH)