ECONOMICS

Temui Presiden Korsel, Jokowi Bahas 18 Proposal Proyek

Wahyu Dwi Anggoro 22/05/2023 06:44 WIB

Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) membahas peningkatan kerja sama bilateral di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jepang.

Temui Presiden Korsel, Jokowi Bahas 18 Proposal Proyek. (Foto: BPMI Setpres)

IDXChannel - Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) membahas peningkatan kerja sama bilateral di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jepang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan Presiden Republik Korea Yoon Suk Yeol, di Hotel Grand Prince, Hiroshima, Jepang, pada Minggu (21/5/2023). 

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menekankan kerja sama perdagangan antara kedua negara melalui IK-CEPA yang dinilai harus dilaksanakan secara maksimal, termasuk di dalamnya dukungan atas 18 proposal proyek yang telah diajukan oleh Indonesia. 

“IK-CEPA harus diimplementasikan maksimal, termasuk dukungan 18 proposal Indonesia di bidang pertanian, kesehatan, kebudayaan, perikanan, otomotif, dan IT,” tandas Jokowi, dikutip dari siaran pers yang dirilis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden​.

Selain itu, dalam bidang kerja sama investasi, Jokowi meminta dukungan terhadap realisasi komitmen investasi sejumlah perusahaan Korea di Indonesia.

“Mohon dukungan Presiden Yoon terkait realisasi komitmen Lotte Chemical dan CJ Group untuk pembangunan pabrik industri kimia di Banten dan pabrik bioproduct di Jawa Timur, dukungan distribusi energi dan EBT melalui perusahaan LS Cable dan TSE, dan realisasi investasi ekosistem EV,” ucap Presiden.

Sementara itu, mengenai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Jokowi menyatakan bahwa Indonesia telah menyiapkan insentif dan fasilitas investasi bagi para investor. Dia pun berharap agar pembangunan sistem pengolahan air di IKN yang didukung oleh Korsel dapat berjalan baik. 

“Semoga pengolahan air, Sepaku Semoi Water Treatment Plant, selesai sesuai jadwal,” tutur Jokowi.

Selanjutnya, Jokowi juga membahas mengenai kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan. Dia meminta Korsel untuk menambah kuota dan perluasan bidang kerja bagi pekerja migran Indonesia di Korea Selatan.

“Saya mohon dukungan Yang Mulia terkait penambahan kuota dan perluasan bidang kerja pekerja migran Indonesia (PMI) serta partisipasi Korea Selatan dalam pembangunan Pusat pelatihan PMI,” ungkapnya.

Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menter Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (WHY)

SHARE