ECONOMICS

Tenaga Honorer Segera Dihapus, LAN: Penguasaan Digital ASN Harus Ditingkatkan

Suparjo Ramalan 09/06/2022 09:52 WIB

Data LAN menyebut 40 persen dari 4,1 juta ASN masih dibebani oleh pekerjaan administratif. Sehingga penguasaan digitalisasi penting jika tenaga honorer dihapus.

Tenaga Honorer Segera Dihapus, LAN: Penguasaan Digital ASN Harus Ditingkatkan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Wacana penghapusan tenaga honorer dan status non-ASN pada 2023 mendorong Lembaga Administasi Negara (LAN) ikut angkat suara.

Menurut lembaga tersebut, wacana tersebut harus dibarengi dengan penguatan sumber daya manusia (SDM) Aparatur Sipil Negara (ASN) di tataran digital. Itu lantaran 40 persen dari 4,1 juta ASN masih dibebani oleh pekerjaan administratif. 

Kepala LAN Adi Suryanto menilai perlu adanya program peningkatan sumber daya manusia untuk ASN. Salah satunya, mengakselerasi perubahan kinerja ASN ke ranah digital.

LAN sendiri menggandeng Yayasan Pijar Masa Depan (Pijar Foundation) untuk mengembangkan konsep digitalisasi birokrasi di Indonesia melalui program ASN Berpijar. Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara keduanya. 

"Momen hari ini adalah momen penting dan bersejarah karena penandatanganan nota kesepahaman ini menandai pergerakan perubahan birokrasi dengan terus meningkatkan kapasitas kompetensi ASN digarap dengan lebih serius, kreatif, inovatif," ujar Adi kepada Wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu (8/6/2022).

Senada, Direktur Eksekutif Pijar Foundation, Ferro Ferizka menyebut kerja sama pihaknya dengan LAN agar akselerasi digitalisasi ASN bisa diwujudkan. ASN Berpijar pun diharapkan menjadi pelopor peningkatan kapasitas dan efisiensi kinerja ASN, serta mendorong inovasi-inovasi baru dalam alur kerja birokrasi.

Dia menilai dengan meningkatkan inovasi berbasis data dan penggunaan teknologi dalam pelayanan kepada masyarakat, maka ke depan dapat menciptakan pemerintahan yang lebih transparan, bertanggung jawab, efisien, dan efektif. 

Penggunaan Learning Management System yaitu model pembelajaran dan peningkatan kapasitas ASN dengan sistem terintegrasi,diharapkan dapat memberikan solusi mempercepat pengambilan keputusan, pelayanan, dan penyampaian informasi kepada masyarakat di tengah penanganan krisis.

Untuk mendukung upaya tersebut, program ASN Berpijar hadir dengan empat agenda utama untuk seluruh jenjang. Pertama, penyusunan kurikulum dan pemberian kelas kolaboratif bersama praktisi industri, korporasi, maupun startup bagi seluruh ASN. 

Kedua, program mentorship bagi ASN terpilih. Ketiga, pendampingan kepada widyaiswara atau pejabat fungsional untuk 

menguasai teknik pemecahan masalah seperti design thinking di era kolaborasi berbagai pihak saat ini. Serta, memberikan panggung bagi ASN muda yang telah berhasil membuat inovasi di bidang kerjanya. (FRI)

SHARE