ECONOMICS

Tensi Geopolitik Timur Tengah Meningkat, Begini Dampaknya Bagi Indonesia

Tangguh Yudha 02/10/2024 10:39 WIB

Tensi Geopolitik di Timur Tengah semakin meningkat dengan serangan Iran terhadap Israel. Hal itu diproyeksi berdampak buruk bagi Indonesia.

Tensi Geopolitik Timur Tengah Meningkat, Begini Dampaknya Bagi Indonesia. (Foto: USA Today)

IDXChannel – Tensi Geopolitik di Timur Tengah semakin meningkat dengan serangan Iran terhadap Israel. Hal itu diproyeksi berdampak buruk bagi Indonesia.

Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Esther Sri Astuti, konflik Timur Tengah khususnya yang melibatkan Iran dan Israel diprediksi melambungkan harga minyak bumi. Sebab, Iran merupakan negara produsen minyak bumi terbesar ke-9 di dunia dengan produksi 3,4 juta barel per hari.

Fenomena ini diperparah dengan volume impor minyak bumi Indonesia yang sangat tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), realisasi impor minyak dan gas bumi Indonesia selama periode Januari-Maret 2024 saja mencapai USD9 miliar atau Rp148 triliun.

Impor migas pada kuartal I-2024 terdiri dari minyak mentah USD2,4 miliar dan impor hasil minyak sebesar USD6,6 miliar. Angka tesebut, menurut data BPS, naik 8,13 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023 lalu sebesar USD8,33 miliar atau setara Rp126 triliun.

Dengan kenaikan harga minyak akibat konflik Timur Tengah, Esther memproyeksi adanya potensi terjadi kenaikan biaya logistik yang mendorong kenaikan biaya komoditas lainnya. Dirinya bahkan mewanti akan adanya ancaman inflasi.

"Biaya logistik meningkat, jumlah ketersediaan minyak menurun. Harga minyak cenderung meningkat. Kenaikan harga minyak mendorong kenaikan biaya transportasi dan harga barang umum lainnya sehingga terjadi inflasi," ujarnya, Rabu (2/10/2024).

Lebih jauh, Esther merinci, kenaikan harga minyak akibat konflik Timur Tengah juga dapat berdampak pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Selain itu naiknya suku bunga acuan, berdampak pada penurunan kredit yang membuat investasi turun dan pertumbuhan ekonomi tersendat.

"Di sisi lain impor juga semakin mahal karena industri melambat," tuturnya.

Seperti diketahui, konflik Timur Tengah masih terus berlangsung, di mulai dari serangan Israel terhadap Palestina. Dilanjut dengan serangan Israel terhadap Lebanon yang menewaskan pemimpin kelompok milisi Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Terbaru, rudal balistik telah diluncurkan dari Iran ke Israel. Tak tanggung-tanggung, ratusan rudal dirilis dengan beberapa lokasi hantaman rudal balistik Iran dilaporkan berada di Tel Aviv, dekat Laut Mati, di selatan dan di wilayah Sharon.

(Febrina Ratna)

SHARE