ECONOMICS

Terapkan Azas Keberlanjutan, Sistem Pertambangan Semen Gresik Diapresiasi

Taufan Sukma/IDX Channel 18/05/2023 16:24 WIB

SIG ingin menjaga keseimbangan antara kinerja perusahaan (prosperity), kelestarian lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people).

Terapkan Azas Keberlanjutan, Sistem Pertambangan Semen Gresik Diapresiasi (foto: MNC Media)

IDXChannel - Sistem pertambangan yang diterapkan oleh PT Semen Gresik diklaim telah sesuai dengan konsep tambang yang baik (Good Mining Practice/GMP).

Karenanya, anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau Semen Indonesia Group (SIG) itu didaulat mendapatkan Predikat Terbaik 1 dalam Penghargaan GMP 2023, kategori Skala Besar dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah.
 
Penghargaan diserahkan oleh Kepala Bidang Minerba ESDM Jawa Tengah, Agus Sugiharto kepada Plt. Direktur Utama PT Semen Gresik, Muchamad Supriyadi, pada Sabtu (13/5/2023).

"Penerapan GMP dengan memperhatikan prinsip keberlanjutan merupakan bagian tak terpisahkan dalam kegiatan pertambangan di seluruh wilayah operasional SIG," ujar Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni.

Hal ini, menurut Vita, sejalan dengan tiga pilar keberlanjutan yang telah ditetapkan SIG, yaitu mendorong solusi dan inovasi berkelanjutan, perlindungan terhadap lingkungan, serta menciptakan nilai bagi karyawan dan komunitas.

"Penerapan GMP bagi SIG tidak sebatas hanya untuk memenuhi regulasi semata, namun juga dilandasi kesadaran atas besarnya manfaat yang bisa diperoleh secara berkelanjutan bagi banyak pihak, khususnya masyarakat sekitar wilayah operasi," tutur Vita.

Penerapan hal tersebut penting lantaran SIG ingin menjaga keseimbangan antara kinerja perusahaan (prosperity), kelestarian lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people).

"SIG berkomitmen untuk mengembalikan apa yang telah didapat untuk masyarakat," ungkap Vita.

Dalam perencanaan penambangan, PT Semen Gresik selalu mengacu pada desain tambang yang tertuang dalam AMDAL, terutama terkait elevasi kedalaman penambangan untuk menjaga air bawah tanah. 
Monitoring juga dilakukan secara berkala pada sumur-sumur pantau yang telah disediakan.

Untuk meminimalisir dampak sosial yang dapat ditimbulkan dari operasional tambang, PT Semen Gresik telah membangun kawasan green belt (sabuk hijau) selebar 50 meter yang mengelilingi area tambang di Rembang, Jawa Tengah, dengan total lahan mencapai 37 hektare. 

Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan, hingga saat ini PT Semen Gresik telah mereklamasi lahan pascatambang tanah liat seluas 3 hektare dan lahan pascatambang batu gamping seluas 5,5 hektare.

Perusahaan juga telah menanam beragam jenis pohon sebanyak 33.610 pohon, diantaranya jati, mahoni, trembesi, sengon, johar, kesambi, sukun, sawo, nangka, mangga, kelengkeng, hingga pohon bambu. 
Selain itu, PT Semen Gresik juga melibatkan 361 petani yang berasal dari di enam desa sekitar untuk mengelola 119,25 hektare lahan milik Perusahaan yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi.

"Dari sisi keselamatan kerja, PT Semen Gresik memiliki pedoman kerja yang komprehensif, hingga tenaga kerja tersertifikasi dan kompeten," papar Vita.

Selain itu, Vita menjelaskan, pihaknya juga menerapkan inovasi Driving Monitoring System untuk mengawasi proses operasional tambang dengan memasang incabin camera dan fatigue sensor pada kendaraan operasional untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat fatigue atau kelelahan kerja dan unsafe actions saat bekerja.

"Selain itu, PT Semen Gresik juga melakukan penerapan Inovasi airdeck system yang bertujuan mengurangi penggunaan bahan peledak. Sehingga sejak awal beroperasi hingga saat ini tidak pernah terjadi kecelakaan kerja pada operasional tambang," tandas Vita.

Dijelaskan Vita, pabrik PT Semen Gresik di Rembang, Jawa Tengah, memang dibangun dengan desain ramah lingkungan dan dilengkapi dengan teknologi mutakhir generasi terbaru berstandar internasional.

Seperti penggunaan bag filter yang berfungsi sebagai penangkap debu untuk mengendalikan pencemaran udara.

Selain itu juga ada Regenerative Drive Sistem Long Belt Conveyor yang dapat menghemat pemakaian listrik hingga 20 persen.

Selain praktik pengelolaan operasional yang unggul dan ramah lingkungan, PT Semen Gresik secara konsisten juga telah melaksanakan program pemberdayaan masyarakat (PPM) di sekitar perusahaan melalui berbagai program.

Seperti diantaranya di bidang lingkungan, melalui program Edupark & Pertanian Perkebunan Peternakan Terpadu (P4T), bidang pembangunan infrastruktur di enam desa sekitar perusahaan melalui program Forum Masyarakat Madani (FMM), bidang pertanian dengan membentuk Semen Gresik Sahabat Petani (SGSP), bidang kesenian melalui Semen Gresik Sahabat Seni (SGSS), serta program Pemberdayaan UMKM Naik kelas melalui Rumah BUMN Rembang.

Bagi SIG, pertambangan memiliki peran strategis dalam memenuhi kebutuhan pembangunan, baik bagi masyarakat maupun industri.

Dengan penerapan good mining practice tentunya akan mengoptimalkan dampak positif yang diberikan. Karena selain menjaga lingkungan tetap lestari, juga dapat memberikan banyak manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan. (TSA)

SHARE