Terkait Transisi Pandemi Covid-19 ke Endemi, Satgas Covid-19: Kita Harus Hati-hati
BNPB mengatakan Pemerintah perlu berhati-hati dalam menentukan perpindahan status pandemi menjadi endemi.
IDXChannel - Kepala Satuan Tugas Penangan Covid-19/Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto angkat bicara mengenai perpindahan status pandemi menjadi endemi.
Menurutnya, hal tersebut harus disesuaikan dengan kondisi tingkat penyebaran kasus Covid-19. Pemerintah, kata dia, perlu berhati-hati dalam menentukan perpindahan status pandemi menjadi endemi.
"Memang banyak kalangan membahas kapan beralih pandemi jadi endemi. Kita harus berhati-hati waspada tentunya banyak faktor yang tidak bisa diputuskan oleh satgas," kata dia dalam konferensi pers secara virtual.
Suharyanto menyampaikan, apabila kondisi kasus Covid-19 paska Idul Fitri tahun ini tidak seperti paska liburan panjang seperti tahun sebelumnya, bukan tidak mungkin pemerintah akan memutuskan perpindahan status endemi.
"Mudah-mudahan sekarang tidak seperti itu. Apabila tetap landai tidak terjadi peningkatan yang signifikan baru kita akan berpikir untuk beralih status menjadi endemi," ungkap dia.
Untuk diketahui, perkembangan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia saat ini menunjukkan tren yang menurun. Data per Kamis, 31 Maret 2022 kasus konfirmasi positif harian hanya bertambah 3.332 kasus. Sehingga akumulasi positif Covid-19 saat ini sebanyak 6.012.818 kasus. Angka ini cenderung menurun dibandingkan beberapa bulan lalu.
Kemudian, dilaporkan juga kasus yang sembuh dari Covid-19 pada hari ini tercatat 7.871 orang. Sehingga total sebanyak 5.750.802 orang sembuh. Sedangkan jumlah yang meninggal bertambah 89 orang. Sehingga total meninggal menjadi 155.089 orang.
Kemudian, berdasarkan data yang disampaikan oleh Kepala Satgas-19, untuk data vaksinas secara nasional kelompok umur dosis satu telah mencapai 94,37% per hari ini. Kemudian dosis kedua 76,50% dan dosis booster-nya 10,67%.
Selanjutnya, untuk kelompok lansia dosis pertamanya sudah mencapai 79,39%, dosis kedua 61, 39% dan dosis ketiga 10,66%.
Sementara untuk kelompok anak usia 6 sampai 11 tahun dosis pertama mencapai 76,26%, dosis kedua 58,3% dan dosis ketiga baru 0,01%.
(NDA)