ECONOMICS

Teror Varian Baru Mu di Korsel, Pemprov Jabar Waspadai Relaksasi Aktivitas Pariwisata

Agung Bakti Sarasa 08/09/2021 09:02 WIB

Pemprov Jawa Barat mewaspadai risiko penularan COVID-19 terkait adanya penemuan varian baru Mu.

Teror Varian Baru Mu di Korsel, Pemprov Jabar Waspadai Relaksasi Aktivitas Pariwisata (Dok.MNC Media)

IDXChannel - Pemprov Jawa Barat mewaspadai risiko penularan COVID-19, khususnya dalam aktivitas sektor pariwisata  menyusul munculnya varian Mu sebagai varian baru COVID-19. 

Kewaspadaan dalam aktivitas pariwisata dinilai penting menyusul relaksasi atau pelonggaran sektor pariwisata seiring turunnya kasus COVID-19 di Jabar yang berpotensi menimbulkan kerumunan akibat revange tourism atau wisata balas dendam. 

Oleh karenanya, Pemprov Jabar melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar mengingatkan wisatawan untuk menaati protokol kesehatan (prokes) ketat selama berada di lokasi wisata. Kampanye wisata aman pun akan terus digaungkan untuk mencegah penularan COVID-19 di tempat wisata. 

"Saat ini, kembali muncul varian Mu sebagai varian baru COVID-19. Varian Mu sudah sampe Korea, harus hati-hati," tegas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik. 

Sebagai langkah antisipasi, pihaknya bakal terus melakukan testing, tracing, dan treatmen (3T) di berbagai objek wisata di Jabar lewat tes antigen acak dengan menyasar wisatawan. 

"Tempat wisata kita support untuk antigen agar siap berwisata," katanya. 

Selain terus melakukan 3T, pihaknya juga menggencarkan vaksinasi COVID-19 bagi para pelaku usaha pariwisata. 

"Salah satu rencana terbaru adalah menyiapkan 3.000 dosis vaksin di Saung Angklung Udjo. Oleh karenanya, jangan kendor," tegasnya. 

Untuk mewujudkan wisata aman, pihaknya berharap, informasi terkait pariwisata juga dapat disebarkan melalui aplikasi Pedulilindungi yang kini menjadi bagian dari penanganan COVID-19.

"Lewat pemanfaatan teknologi tersebut, pariwisata dan wisatawan dapat terkoneksi dan terintegrasi demi terwujudnya berwisata aman," katanya. 

Diketahui, Korsel telah mengonfirmasi penemuan tiga kasus COVID-19 varian Mu, Sabtu (4/9/2021). Varian baru COVID-19 yang pertama kali teridentifikasi di Meksiko itu digadang-gadang lebih cepat menular dan mematikan.

Sementara itu, Ketua DPD Asita Jabar, Budi Ardiansjah mengatakan, para pelaku pariwisata di Jabar kini sudah mulai beradaptasi dengan pandemi dan membuat berbagai program untuk bertahan, mulai dari program Staycation, Pay Now Stay Letter, hingga menggenjot wisata lokal.

Menurutnya, sejak akhir 2020 lalu, aktivitas pariwisata sudah mulai dibuka dengan strategi. Namun begitu, aktivitas pariwisata masih didominasi wisatawan lokal. Pasalnya, hanya beberapa negara yang mengizinkan warganya berwisata ke Indonesia. 

Diakuinya, wisatawan domestik tersebut kini menjadi harapan dalam upaya pemulihan sektor pariwisata di Jabar, meskipun masih terdapat kendala terutama terkait persyaratan perjalanan. 

Namun begitu, pihaknya optimistis bahwa wisawatan domestik dapat menjadi tulang punggung pemulihan sektor pariwisata di Jabar. Terlebih, nilai transaksi wisatawan domestik cukup tinggi, seperti pada 2019 yang nilainya mencapai Rp305,7 triliun.

"Fenomena yang harus diwaspadai saat ini memang euforia wisatawan. Karenanya, prokes dan pengawasan harus dilaksanakan secara ketat dan hindari kegiatan yang berbentuk festival," tandasnya. 

(IND) 

SHARE