Tertinggi di Asean, Pertumbuhan E-Commerce Diprediksi Tembus USD124 Miliar pada 2025
OJK memprediksi pada 2025 Indonesia memiliki platform e-commerce dengan pertumbuhan tertinggi di kawasan ASEAN sebesar USD124 miliar.
IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi pada 2025 Indonesia memiliki platform e-commerce dengan pertumbuhan tertinggi di kawasan ASEAN sebesar USD124 miliar.
Hal ini juga didukung potensi pasar yang besar serta transaksi layanan digital yang meningkat.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Teguh Supangkat menuturkan, dengan adanya transformasi digital mau tidak mau pihaknya juga menerapkan manajemen risiko terhadap serangan siber.
"Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh International Monetary Fund (IMF) mengenai Cyber Risk of Financial Sector, terdapat estimasi total kerugian rata-rata tahunan sektor jasa keuangan secara global yang disebabkan oleh serangan siber mencapai USD100 miliar," ujar Teguh dalam Launching Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan secara virtual, Selasa (26/10/2021).
Selain itu, termasuk data dari badan siber dan sandi negara hingga bulan Juli 2021 ada 751,4 juta serangan. Hal ini mengalami hampir dua kali lipat seluruh serangan siber yang terdeteksi sepanjang 2020 yaitu 465,3 juta serangan.
Maka itu, OJK memahami adanya peluang yang kuat dari sisi digitalisasi ini yang dapat meningkatkan dan juga mencapai perbankan nasional yang berdaya saing dan mencukupi.
"Oleh karena itu strategi pengembangan industri perbankan secara lebih komprehensif dikembangkan dalam road map 2020-2025. Road map ini menjadi pijakan dalam pengembangkan dalam ekosistem industri perbankan dan infrastruktur pengaturan, pengawasan serta perizinan kedepan," ujarnya.
Dengan demikian, sebagai bentuk tindak lanjut dari pilar kedua dalam road map, akselerasi transformasi digital diluncurkan dengan Cetak Biru yang merupakan landasan kebijakan dan pengaturan dalam mendorong akselerasi transformasi digital perbankan. Sekaligus merupakan respon kebijakan untuk memitigasi berbagai tantangan dan resiko dari transformasi digital perbankan.
"Kedepan ojk mendorong industri dapat meningkatkan daya saing dengan akselerasi transformasi digital kami yakin dengan kolaborasi industri dalam menyusun kebijakan dengan tetap memperkuat aspek manajemen risiko akan membuat bank semakin fleksibel dan berinovasi. Tentunya transformasi digital perlu didukung dengan adanya aspek permodalan yang kuat untuk terus dapat menerapkan teknologi terkini," pungkasnya.
(SANDY)