ECONOMICS

Teten Serahkan Dana Stimulus Rp 12 Miliar untuk Peremajaan Koperasi Susu di Malang

Avirista M/Kontributor 16/04/2021 15:17 WIB

Dana sebesar Rp 12 miliar ini diberikan Kementerian Koperasi dan UKM melalui Lembaga Penyalur Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (LPDB-KUMKM) kepada Koperasi SAE .

Teten serahkan dana stimulus Rp 12 Miliar untuk koperas SAE Pujon. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM Teten Masduki menyerahkan dan stimulus untuk peremajaan Koperasi SAE Pujon, di Kabupaten Malang. Dana sebesar Rp 12 miliar ini diberikan Kementerian Koperasi dan UKM melalui Lembaga Penyalur Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (LPDB-KUMKM) kepada Koperasi SAE di Jalan Brigjen Abdul Manan Wijaya, Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. 

Dana stimulus diserahkan langsung Teten Masduki saat berkunjung ke Koperasi SAE pada Jumat pagi (16/4/2021) dan diterima langsung Ketua Koperasi SAE Pujon Abdi Swasono.

Dana stimulus ke koperasi sebesar Rp 12 miliar diberikan kepada koperasi - koperasi dan UMKM sebagai bagian dari pemulihan ekonomi akibat Covid-19, melalui sistem pinjaman, dengan bunga murah maksimal 3 persen, dimana rata - rata 1,5 persen per tahunnya.

"Hari ini (diberikan bantuan) Rp 12 miliar, nanti kita lihat pengembangan apalagi nanti perlu diperkuat lagi dari sisi pembiayaan. Kita tidak ada hibah, tidak ada bantuan. Kita hanya menyediakan pembiayaan  murah dan pendampingan. Jadi ini kita desain sebagai pebisnis. Bukan bansos gitu, itu nggak mendidik," bebernya.

Dana ini disebut Teten, untuk proses revitalisasi koperasi - koperasi pangan yang sudah berusia sesuai instruksi dari Presiden Joko Widodo. Salah satunya dengan memberikan dana stimulus ke koperasi - koperasi pangan yang bakal diremajakan.

"Kami ingin merevitalisasi koperasi pangan yang sudah eksis seperti Koperasi SAE Pujon ini. Saya kira sudah berdiri sejak 1962, saya kira ini penting untuk kita revitalisasi," ungkapnya.

"Arahan presiden, kita ingin memperkuat koperasi di sektor pangan. Ini bagian dari upaya untuk memperkuat kedaulatan pangan kita. (Koperasi) SAE Pujon ini nanti koperasi akan memang memerlukan revitalisasi. Modernisasi produksi dengan ekosistem yang lebih kuat, dan kita ingin jadi pilot project untuk modernisasi koprasi sentra produksi ini," paparnya.

Apalagi dikatakan Teten, proses produksi susu sapi yang menjadi komoditi utama koperasi mulai mengalami penurunan karena beberapa faktor, mulai dari indukan sapi yang kurang produktif hingga peralatan yang masih perlu dilakukan modernisasi.

"(Koperasi SAE) Pujon kan termasuk koperasi yang sudah tua. Yang sudah punya pengalaman panjang, survive juga. Tapi kan mestinya ini terus tumbuh. Tadi kalau dirata - ratakan 11,5 liter itu sebenarnya kurang produktif. Produktifnya 15 - 20 liter, karena itu program merekauntuk mengajukan peningkatan kualitas pakan, peremajaan bibit yang jauh lebih produktif," jelasnya.

Ia menambahkan, dana stimulus ini nantinya bakal digunakan koperasi untuk beberapa hal operasional koperasi, mulai dari peremajaan indukan sapi, peremajaan infrastruktur untuk menopang produksi susu, peningkatan kualitas pakan, dan modal kerja dari koperasi SAE yang komoditas utamanya produksi susu sapi perah.

"Jadi kami berkomitmen bukan hanya membantu dari sisi pembiayaan penambahan untuk modal kerja, modal pembiayaan, modal investasi tapi juga manajemen yang lebih modern," paparnya.

Diharapkan dengan stimulus dana dari Kementerian Koperasi dan UKM ini, para anggota koperasi SAE bisa meningkat produksinya yang berujung pada kesejahteraan masyarakat.

Selain menyerahkan dana stimulus ke Koperasi SAE Pujon, Teten juga berkesempatan meninjau sejumlah proses produksi susu, mulai melihat indukan sapi, proses pengolahan pakan ternak ke sapi, hingga proses pengumpulan susu - susu sapi dari para anggota yang disetorkan ke koperasi. (TIA)

SHARE