ECONOMICS

Teten Targetkan 1 Juta Pengusaha Baru Lahir di 2024, Dorong Perbankan Beri Kredit ke UMKM

Ikhsan Permana SP/MPI 06/04/2023 07:26 WIB

Teten menargetkan 1 juta pengusaha baru lahir di tahun 2024 agar Indonesia mencapai negara maju. Salah satu caranya mendorong perbankan beri kredit ke UMKM.

Teten Targetkan 1 Juta Pengusaha Baru Lahir di 2024, Dorong Perbankan Beri Kredit ke UMKM. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menargetkan 1 juta pengusaha baru lahir di tahun 2024 agar Indonesia mencapai negara maju. Salah satu upayanya mendorong perbankan perbanyak kredit ke UMKM.

Teten menuturkan bahwa pembiayaan masih menjadi masalah utama, lantaran gap pemberian kredit yang masih besar. Sejauh ini, kredit perbankan ke UMKM baru sekitar 21 persen, sementara lapangan kerja diciptakan 90 persen oleh UMKM.

“Hal ini mesti di-adressed. Perbankan mengurangi risiko bisnis UMKM lantaran NPL yang tinggi. Kita bisa buat ekosistem tadi supaya gap pembiayaan bisa diminimalisir,” ujarnya.

Teten menambahkan pihaknya juga terus mendorong UMKM untuk go digital, di mana UMKM yang mengalami kesulitan aset akan di-match dengan agenda besar dengan kemudahan pembiayaan UMKM melalui credit scoring. 

"Diharapkan ekosistem sama-sama dimunculkan inkubator bisnis di berbagai daerah dan kampus," pungkasnya.

Menurut dia, pemerintah terus mendorong pengembangan ekosistem entrepreneur. Misalnya ekosistem yang terhubung ke digital supaya para pelaku UMKM lebih mudah mengakses pembiayaan.

“UMKM juga terhubung ke rantai pasok industri, menjadi pemasok komponen bahan baku, serta barang jadi. Sehingga UMKM tidak terpinggirkan, tetap menjadi rantai pasok industri, bagian dari industrialisasi,” kata Teten dalam keterangan tertulis, Rabu (5/4/2023).

Teten menjelaskan saat ini baru sekitar 7 persen UMKM yang masuk rantai pasok industri. Untuk itu menurutnya perlu didorong ekosistemnya dengan pembentukan KUR Klaster. 

Dia menyebut UMKM yang sudah terhubung ekosistem digital ke rantai pasok, akan memudahkan perbankan dalam memberikan pinjaman. 

“Termasuk mendorong konsolidasi usaha-usaha kecil ke koperasi. Pelaku usaha mikro susah naik kelas kalau berbisnis sendiri-sendiri, dengan bergabung ke koperasi akan memudahkan usaha mikro tumbuh berkembang. Belanja Pemerintah sebesar 40 persen ke produk UMKM juga menjadi bagian dari ekosistem dalam menjamin UMKM punya captive market,” katanya.

(FRI)

SHARE