ECONOMICS

The Fed Makin Agresif, Risiko Gagal Bayar Utang Korporasi AS Meningkat

Tim IDXChannel 15/10/2022 06:31 WIB

Kenaikan suku bunga The Fed yang agresif akan meningkatkan risiko gagal bayar utang korporasi di Amerika Serikat.

The Fed Makin Agresif, Risiko Gagal Bayar Utang Korporasi AS Meningkat. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - UBS Group AG memperkirakan, peminjam korporat berjuang lebih ekstra untuk membayar utang karena The Fed memilih kenaikan suku bunga jumbo demi memerangi inflasi. 

Menurut Ahli Strategi yang dipimpin Matthew Mish, tingkat gagal bayar (default) untuk pinjaman leverage AS tahun depan bisa naik menjadi 9% selama Fed tetap pada kebijakan moneter yang agresif. 

Mereka memperkirakan, obligasi dengan imbal hasil tinggi akan gagal pada pada tingkat puncak 6,5% pada 2023. 

"Prospek suku bunga acuan Fed yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama meningkatkan risiko siklus kredit yang lebih parah," tulis para Ahli Strategi, dikutip dari Bloomberg, Sabtu (15/10/2022).

UBS memperingatkan bahwa default bisa menjadi lebih umum karena bantalan kas perusahaan terkikir dan biaya pinjaman naik. Analis di Moody's Investors Service dan citigroup Inc meningkatkan perkiraan default mereka awal bulan ini. 

The Fed berada di bawah tekanan yang lebih besar untuk menangani inflasi terpanas dalam 40 tahun usai pengumuman inflasi September yang di atas ekspektasi. Suku bunga yang lebih tinggi membuat perusahaan membayar pinjaman lebih mahal. 

Pada saat yang sama, utang berisiko di AS menumpuk. Tumpukan obligasi korporasi berdenominasi dolar AS dan perdagangan pinjaman pada tingkat tertekan telah meningkat menjadi USD246,6 miliar pada 7 Oktober lalu, melonjak 21% dari minggu sebelumnya.

Menurut UBS, peningkatan risiko meluas di seluruh spektrum kredit. Spread utang tingkat investasi kemungkinan akan naik menjadi 170 basis poin pada akhir tahun dari 163 bps pada saat ini. 

(FAY)

SHARE