ECONOMICS

Tidak Hanya Saham Dan Emas, Peluang Investasi Tanaman Bisa Dilirik Saat Ini

Firda Dwi Muliawati 09/09/2021 11:29 WIB

Peluang investasi tanaman tidak kalah dengan instrumen investasi pada umumnya seperti saham, emas, ataupun properti.

Tidak Hanya Saham Dan Emas, Peluang Investasi Tanaman Bisa Dilirik Saat INI. (Foto; Peluang Investasi Tanaman)

IDXChannelPeluang investasi tanaman tidak kalah dengan instrumen investasi pada umumnya seperti saham, emas, ataupun properti. Investasi tanaman tengah menjadi tren masyarakat saat pandemi Covid-19 menerjang. Hal itu menyebabkan masyarakat jadi lebih banyak menghabiskan waktu di rumah atau Work From Home (WFH).

Selain itu, untuk menghilangkan kejenuhan karena lama berada di rumah, maka kapan lagi merawat tanaman namun sekaligus beinvestasi padanya. Ada berbagai jenis tanaman yang modalnya tidak seberapa, namun jika dijual kembali akan memberikan keuntungan berkali lipat.

Dimulai dengan tanaman hias yang mana perwatannya dinilai cukup mudah, dimana bukan sebuah tanaman yang bisa dipetik hasil buahnya. Dari tanaman yang masuk pada keluarga Aglaonema, Syngonium, Lidah Mertua, Monstera Deliciosa, hingga yang palin ramai sekarang yaitu Monstera Adansonii Variegata, atau yang lebih dikenal dengan janda bolong.

Saat menjadi incaran, tentu harga tanaman akan melonjak, bahkan jika pada awalnya hanya mengeluarkan modal puluhan ribu rupiah, kini tanaman hias ada yang tembus hingga puluhan juta per pot dan belasan juta per daunnya.

“Jadi untung banget bisa puluhan juta karena satu helai daunnya aja tuh bisa Rp25 juta bahkan lebih kalau ada pembeli yang pengen banget nggak ditawar malah bikin kita untung," ujar Surani, salah satu penjual tanaman hias Janda Bolong, dikutip dari Sindonews.com, Rabu (8/9/2021).

Dan bila diperhitungkan, keuntungan atau return yang didapat bisa mencapai dua hingga tiga kali harga beli tanaman hias. Dimana nantinya nilai bisa meningkat bila termasuk golongan langka.

Selain tanaman hias, terdapat tanaman atau tumbuhan yang juga bisa dijadikan sebagai investasi atas hasil panennya. Jika memiliki lahan yang cukup untuk bertani, maka tidak ada salahnya mencoba menanam porang.

Belakangan ini, porang menjadi ramai karena kandungan salah satu tanaman umbi-umbian ini yang diincar oleh masyarakat, bahkan sampai ekspor ke luar negeri. Mengandung bahan utama pembuat makanan rendah kalori, Shirataki, porang menjadi peluang investasi yang cukup meyakinkan.

Dimana keuntungan bisa didapat lebih dari Rp3 mililar dari mengolah lahan satu hektar dengan tanaman porang. Bila diperhitungkan biaya pengolahan lahan sekitar Rp70 juta, pupuk dan perawatan senilai Rp45 juta, bibit dan upah tanam Rp163 juta, panen Rp28 juta, dan tenaga kerja Rp48 juta.

Yang mana nantinya akan berbalik modal hingga miliaran Rupiah. Selain itu, tanaman porang yang diekspor ke luar negeri juga dapat membantu perekonomian negara dari investasi porang ini kurang dari dua tahun.

Selain itu, investasi tanaman juga miliki investasi jangka pendek yang menguntungkan, modal yang tidak besar, hingga risiko rugi yang kecil. (SNP)

SHARE