ECONOMICS

Tidak Masuk Konsorsium IBC, Ini Kata Dirut Timah (TINS)

Suparjo Ramalan 06/04/2021 18:13 WIB

PT Timah akan mendukung distribusi bahan pendukung, baik berupa solder atau timah batangan yang diperlukan.

PT Timah akan mendukung distribusi bahan pendukung, baik berupa solder atau timah batangan yang diperlukan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Timah Tbk (TINS) tidak masuk dalam keanggotaan Indonesia Battery Holding (IBH) atau Indonesia Battery Corporation (IBC). Dimana, konsorsium BUMN ini terdiri dari Mining and Industry Indonesia atau MIND ID, PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. 

Meski tidak masuk dalam holding untuk meggarap proyek industri baterai kendaraan listrik, manajemen TINS mengakui akan ikut mendorong upaya percepatan Proyek Strategi Nasional (PSN) tersebut. 

"PT Timah tidak termasuk dalam konsorsium proyek bateria, akan tetapi sudah pasti PT Timah akan mendukung apabila industri baterai nasional berjalan," ujar Direktur utama TIND, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, Selasa (6/4/2021). 

Dukungan tersebut berupa distribusi bahan pendukung, baik berupa solder atau timah batangan yang diperlukan untuk penggarapan kendaraan listrik di dalam negeri. "Dari segi timah kami akan supply kebutuhan apakah solder, timah batangan juga diperlukan. Prinsipnya PT Timah akan selalu mendukung industri nasional," katanya. 

Sejak 2021 ini, emiten pertambangan pelat merah itu menargetkan akan memproduksi 30.000 ton bijih timah per tahunnya. Sementara, produksi logam 34.000 ton per tahun. 

Untuk mencapai target tersebut, manajemen akan memanfaatkan bijih timah yang bersumber dari tambang di daratan dan lautan di Indonesia. Saat ini persentase kontribusi dari kedua sumber timah itu masing-masing berada di angka 70 persen darat dan 30 persen laut. 

Untuk tambang laut, emiten berupaya akan mendorong produksi sehingga kontribusinya naik 10 persen. Namun, upaya penambangan di laut tetap memperhatikan dampak lingkungan. Karena itu, manajemen akan berkoordinasi dan bersosialisasi di kawasan atau daerah operasionalnya. 

"Selanjutnya apa saja upaya mencapai target tersebut? kita sudah ada paparan waktu RUPS bahwa sumber dari bijih timah ada dua, satu dari laut kedua dari darat. Untuk presentasi saat ini di darat memiliki kontribusi lebih besar laut 30 persen dan darat 70 persen. kita ingin dorong kontribusi laut akan meningkat 10 persen," tutur dia. (TIA)

SHARE