ECONOMICS

Tidak Sekadar Keterampilan, Kartu Prakerja Juga untuk Tingkatkan Daya Beli Masyarakat

Michelle Natalia 16/03/2021 18:34 WIB

Peluncuran kartu prakerja diharapkan dapat meringankan beban para pekerja di masa pandemi Covid-19 ini.

Tidak Sekadar Keterampilan, Kartu Prakerja Juga untuk Tingkatkan Daya Beli Masyarakat. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Peluncuran kartu prakerja diharapkan dapat meringankan beban para pekerja di masa pandemi Covid-19 ini. Atas alasan itu, penggunaannya pun bukan hanya untuk meningkatkan ketrampilan saja, tetapi juga bisa digunakan untuk membeli bahan makanan.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, mengatakan, manfaat Kartu Prakerja sudah dirasakan oleh para penerima. Dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR siang ini (16/3), Denni menjelaskan penerima insentif sudah mencapai 5,32 juta orang pada 2020 dan 269 ribu pada 2021.

"Insentif telah tersalurkan pada 2020 sebesar Rp 13,35 triliun dan Rp 161 miliar pada 2021. Ada 5.509.055 penerima efektif dari 5.987.674 yang ditetapkan," ucap Denni.

Bahkan, dia mengatakan Kartu Prakerja ini memiliki peran ganda di tengah pandemi. Selain menambah keterampilan peserta dengan membiayai pelatihan, program ini juga meningkatkan daya beli masyarakat

"Dari insentif yang disalurkan, hasil survei kami menemukan bahwa 95 persen digunakan untuk bahan pangan," kata Denni.

Selain untuk bahan pangan, hasil survei menemukan dana insentif digunakan untuk membayar listrik (74%), modal usaha (70%), bensin dan solar (64%), dan paket internet (61%). 

"Berdasarkan survei BPS, 88,9% penerima Kartu Prakerja mengatakan pelatihan meningkatkan keterampilan kerja mereka," tambah Denni.

Hasil survei evaluasi oleh PMO yang dijawab 4 juta orang peserta, bentuknya adalah meningkatkan keterampilan dan soft skills (98%), meningkatkan produktivitas (93%), dan meningkatkan daya saing (89%).

Dalam kesempatan tersebut, Denni juga memaparkan besaran manfaat dan ekosistem dalam program tersebut. Ada 165 lembaga pelatihan dengan 1701 jenis pelatihan, melibatkan 7 platform digital, dan 5 mitra pembayaran. Berbagai pelatihan disediakan dari teknologi informasi, sosial dan perilaku, keuangan, penjualan dan pemasaran, urban farming, hingga bahasa.

"Pelatihan telah dibeli pada 2020 sebanyak 5,51 juta dan 1,07 juta pada 2021. Telah selesai pelatihan pada 2020 adalah 5,33 juta orang dan 774 ribu orang pada 2021," pungkas Denni. (TYO)

SHARE