ECONOMICS

Tiga Menteri Kumpul Lagi Hari Ini, Bahas Insentif BI untuk Program Tiga Juta Rumah

Tangguh Yudha 20/02/2025 11:23 WIB

Maruarar Sirait, Erick Thohir, dan Sri Mulyani akan kembali berkumpul untuk membahas kelanjutan program 3 juta rumah usai adanya insentif dari BI.

Tiga Menteri Kumpul Lagi Hari Ini, Bahas Insentif BI untuk Program Tiga Juta Rumah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo diagendakan rapat di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025) pukul 16.00 WIB.

Rapat dilakukan sebagai tindak lanjut dari rapat semalam yang belum rampung untuk membahas rencana BI terkait relaksasi Giro Wajib Minimum (GWM) dalam rangka mendukung program 3 juta rumah. Sejauh ini, rapat tersebut menghasilkan tim teknis yang dipimpin oleh Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara.

"Tadi kami mendapatkan luar biasa support dari Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN, Ibu Sri Mulyani dan Pak Erick. Dan sekarang langsung malam ini tim teknis dipimpin oleh Bapak Wamen, Bapak Suahasil, langsung bekerja, dan besok kami akan bertemu lagi jam 4 sore di sini," kata Maruarar pada Rabu (19/2/2025).

Ia juga menjanjikan akan mengungkap detail teknis terkait program 3 juta rumah pada sore nanti, termasuk juga tim teknis yang nantinya akan ada perwakilan dari Kementerian BUMN dan PKP untuk membantu program tersebut.

Maruarar juga menekankan agar program 3 juta rumah bisa berjalan dengan tepat sasaran dan berkualitas. Menurutnya, hal tersebut sudah diwanti-wanti oleh Presiden Prabowo Subianto.

Dia mengungkapkan, pihaknya bakal bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) untuk bisa mengidentifikasi kriteria penerima program sesuai nama dan alamatnya.

Langkah ini perlu diambil sebagai upaya validasi bahwa penerima program 3 juta rumah benar-benar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Makanya saya selalu minta sama BPS dan Bappenas bisa memberikan kriteria MBR supaya tepat sasaran, by name, by address. Dengan begitu bisa langsung dieksekusi dengan tepat. Tidak ada lagi yang tidak tepat sasaran," ujarnya.

Selain memastikan program berjalan tepat sasaran, Maruarar menekankan agar rumah yang dibangun punya kualitas yang baik. Ia menyebut, Presiden Prabowo Subianto menginginkan rumah dengan mutu yang terjamin.

"Kemudian kualitas perumahan juga kita sudah sampaikan, Presiden meminta betul kualitas rumah rakyat, rumah subsidi harus tetap berkualitas. Rumah yang banjir, retak-retak belum 10 tahun itu tidak boleh terjadi lagi," ujarnya.

Untuk memastikan rumah memiliki kualitas baik, maka Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) harus melakukan audit secara terukur. Ia pun meminta agar pengembang nantinya mau dan berani untuk dilakukan audit.

"Kalau benar bagus, kenapa perlu takut diaudit. Justru nanti akan kelihatan mana yang bagus dan benar berdasarkan audit itu," kata dia.

(Febrina Ratna Iskana)

SHARE