ECONOMICS

Tiga Trainset KRL Baru Ditargetkan Beroperasi 2024, Impor dari Mana?

Heri Purnomo 06/11/2023 17:31 WIB

PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) melaporkan rencana pengadaan tiga trainset KRL baru impor saat ini masih dalam tahap pelelangan. 

Tiga Trainset KRL Baru Ditargetkan Beroperasi 2024, Impor dari Mana? Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) melaporkan rencana pengadaan tiga trainset KRL baru impor saat ini masih dalam tahap pelelangan. Adapun tiga trainset tersebut dengan stanformasi 12. Artinya, sebanyak 36 gerbong yang akan tiba di Indonesia.

VP Corporate Secretary KA Commuter Anne Purba mengatakan tiga trainset tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada 2024-2025.

Anne menjelaskan bahwa langkah pengadaan ini dilakukan guna dapat mengangkut penumpang KRL yang diprediksi akan mengalami peningkatan pada tahun tersebut.

"Kita sih 2024-2025 kita sudah ditargetkan untuk bisa mengoperasikan ya," kata Anne di Kantor KCI, Juanda, Senin (6/11/2023).

Meski begitu, Anne belum dapat menjelaskan akan didatangkan dari negara mana dan berapa biaya yang akan dikeluarkannya untuk mendatangkan tiga trainset tersebut.

"Dan saat ini sedang proses, nanti teknologinya apa dari mana setelah selesai baru kita umumkan ya, karena ini kan masih proses lelang," katanya.

Adapun sebelumnya, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero) John Robertho dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2023) mengatakan bahwa tiga trainset KRL impor baru akan di datangkan dari Jepang.

"Untuk pembelian kereta Jepang tiga trainset itu Rp676,8 miliar," katanya.

Jhon menyebut pengadaan KRL baru dari Jepang tersebut dilakukan lantaran 98 persen sarana KRL siap guna dimiliki oleh KCI sudah memiliki usia lebih dari 30 tahun.

"Dan beberapa jenis krl kita itu suku cadang juga sudah absolut, sudah tidak diproduksi lagi sehingga dari posisi pemenuhan, perawatan dan safety ini kita sangat membutuhkan untuk pengadaan yang baru," katanya.

(NIA)

SHARE