ECONOMICS

Tiktok-Tokopedia Berkolaborasi, Pelaku UMKM Diminta Naikkan Kualitas Produk

Taufan Sukma/IDX Channel 13/12/2023 19:55 WIB

UMKM harus melakukan improve dengan mengedepankan kualitas dan keunikan produk mereka.

Tiktok-Tokopedia Berkolaborasi, Pelaku UMKM Diminta Naikkan Kualitas Produk  (foto: MNC media)

IDXChannel - Langkah investasi TikTok sebesar USD1,5 miliar telah menjadikan perusahaan asal China tersebut sebagai pemegang saham mayoritas di anak usaha PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), yaitu PT Tokopedia Indonesia.

Praktis aksi korporasi tersebut membawa TikTok Shop untuk dapat kembali beroperasi di pasar Indonesia, setelah sebelumnya sempat dilarang oleh pemerintah. Kondisi tersebut diharapkan dapat kembali menggairahkan transaksi ekonomi nasional yang dalam beberapa waktu terakhir cenderung menurun.

Selain memudahkan jutaan pedagang digital untuk mengakses pasar yang lebih luas, konsumen juga mendapatkan lebih banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhannya. 

"Kembalinya TikTok Shop melalui kerjasama dengan e-commerce karya anak bangsa, Tokopedia sangat positif bagi bisnis UMKM. Cara ini lebih efisien karena kedua perusahaan tinggal menjalankan integrasi teknologinya. Kolaborasi ini akan menguntungkan UMKM menjangkau pasar lebih luas dan lebih cepat," ujar Pegiat UMKM Indonesia, Dewi Meisari Haryanti, Selasa (12/12/2023). 

Namun, Dewi juga mengingatkan kembalinya Tiktok lewat Tokopedia juga harus dibarengi dengan peningkatan kualitas dari produk-produk UMKM lokal.

Dengan begitu konsumen akan semakin mantap untuk memilih produk dalam negeri ketimbang impor. Efek positif lainnya, para afiliator yang selama ini tidak memiliki produk tetapi ikut menjual produk-produk UMKM juga akan lebih mudah mendapatkan pembeli dan menaikkan transaksinya. 

"(Pelaku) UMKM harus berkomitmen untuk memperbaiki kualitas produk agar bisa menjadi pilihan belanja bagi konsumen. Para afiliator tentu juga akan menyambut positif jika produk-produk UMKM kita berkualitas," tutur Dewi.

Dewi menjelaskan, UMKM harus melakukan improve dengan mengedepankan kualitas dan keunikan produk mereka. Dengan demikian, setiap produk UKM akan memiliki value atau manfaat yang lebih bagus meskipun harganya cenderung lebih tinggi dibandingkan produk impor. 

Di sisi lain, Dewi menambahkan, pemerintah juga harus menerapkan aturan ketat bagi masuknya produk-produk impor, terutama dalam transaksi di e-commerce. 

"Kita berharap Tokopedia tetap konsisten pasca bergabungnya TikTok untuk tidak membuka perdagangan cross border seperti e-commerce lain. Ini adalah suatu prinsip, saya yakin Tokopedia akan tetap komitmen dengan hal ini," ungkap Dewi.

Sementara, Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, memastikan bahwa TikTok hanya akan berjualan melalui Tokopedia.

"E-commercenya itu Tokopedia, kerjasama dengan TikTok. Jadi TikTok itu dia tidak e-commerce, e-commercenya, yang jualannya itu Tokopedia," ujar Zulkifli.

Zulkifli juga memastikan bahwa kemitraan Tokopedia dan TikTok tidak akan menjadi ancaman bagi pelaku UMKM lokal. 

Zulkifli menyebut pemerintah telah mengatur tata niaga perdagangan elektronik melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 soal Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdangan Melalui Sistem Elektronik

"Industri dalam negeri tidak mungkin lagi bisa terancam karena sudah ada Permendag 31/2023," tegas Zulkifli. (TSA)

SHARE