Tinggalkan Dolar AS, Pakistan Bayar Minyak Rusia Menggunakan Yuan
Pakistan berencana membeli minyak mentah Rusia dengan menggunakan yuan, mata uang China. Sebelumnya, Pakistan menggunakan dolar Amerika Serikat (AS).
IDXChannel - Pakistan berencana membeli minyak mentah Rusia dengan menggunakan yuan, mata uang China. Sebelumnya, Pakistan menggunakan dolar Amerika Serikat (AS).
Pembayaran untuk pengiriman pertama telah dilakukan dalam dolar AS. Namun, Pakistan ingin pembelian selanjutnya dilakukan dalam yuan, mengingat negara Asia Selatan tersebut memiliki kerja sama mata uang dengan China.
"Kami berharap bahwa jika ini menjadi kerja sama jangka panjang, transaksi akan dilakukan dengan mata uang rupee Pakistan dan mata uang China," kata Menteri Energi Pakistan Khurram Dastgir Khan dalam sebuah wawancara akhir pekan lalu, dilansir dari Bloomberg pada Kamis (11/5/2023).
"Dan mungkin kerja sama ini perlu diperluas," lanjutnya.
Kesepakatan seperti ini sejalan dengan keinginan Rusia untuk beralih dari penggunaan dolar atau euro. China juga berambisi mengangkat status yuan untuk mengikis dominasi dolar.
Langkah ini juga akan bermanfaat bagi ekonomi Pakistan, yang sangat bergantung pada impor energi dan sedang mengalami kesulitas keuangan.
Kargo pertama minyak Rusia untuk Pakistan akan tiba dalam waktu satu bulan, dan dibeli dengan harga diskon, seorang juru bicara di divisi perminyakan kementerian energi mengatakan.
China dan India adalah importir terbesar minyak Rusia, mereka menggunakan yuan, rubel, atau dirham Uni Emirat Arab untuk membayar pengiriman.
Penggunaan yuan dalam perdagangan global, meskipun masih sangat kecil dibandingkan dengan dolar, tampaknya mulai meningkat. Produsen bubur kayu Brasil Suzano SA sedang mempertimbangkan untuk menjual produknya ke China dalam yuan. Bangladesh baru-baru ini sepakat untuk membayar fasilitas nuklir buatan Rusia dalam yuan.
(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)