Tingkatkan Ekonomi Digital, Bank Dunia Beri Tiga Rekomendasi untuk Indonesia
rekomendasi tersebut selanjutnya bakal ditindaklanjuti dalam bentuk technical assistance atau pinjaman.
IDXChannel - Bank Dunia berkomitmen mendukung Indonesia dalam mengembangkan ekonomi digital di dalam negeri.
Salah satunya dengan menyampaikan tiga rekomendasi kebijakan yang dinilai dapat mendongkrak efektivitas dan memperlancar transisi di level teknis.
Rekomendasi tersebut disampaikan dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023, yang digelar di Jakarta, mulai tanggal 8 hingga 10 Mei 2023.
Nantinya, rekomendasi tersebut selanjutnya bakal ditindaklanjuti dalam bentuk technical assistance atau pinjaman.
Rekomendasi pertama, Bank Dunia bakal menyalurkan subsidi kepada Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap digitalisasi keuangan.
"Karena kalau berbicara soal financial inclusion, maka user terbesar adalah pemerintah yang memberikan bantuan kepada lowest bottom of the pyramid. Datanya ada 9,7 juta penerima manfaat. Untuk PKH (Program Keluarga Harapan) ada 16 juta untuk bantuan pangan," ujar Digital Development Specialist Bank Dunia, Ajisatria Suleiman, Rabu (10/5/2023).
Sementara rekomendasi kedua, menurut Ajisatria, Bank Dunia juga memberikan bantuan berupa bantuan teknis untuk menambah sarana fixed broadband.
Penambahan unit tersebut agar rumah sakit, kantor, bank dan fasilitas umum lainnya yang berada di pelosok mampu terjangkau akses internet.
"Kenapa fixed (broadband), bukan mobile? Karena saat ini mobile broadband sudah cukup bagus di Indonesia," tutur Ajisatria.
Sementara bila berbicara tentang sektor produktif, Ajisatria menjelaskan, perbincangan tidak lagi bisa semata-mata tentang mobile broadband saja, melainkan juga rumah sakit, kantor hinga perbankan.
"Fixed broadband kita itu jauh sangat rendah dibanding mobile broadband. Saat ini hanya ada sekitar lima persen area di Indonesia yang terekspose dengan fixed broadband,” ungkap Ajisatria.
Lalu rekomendasi ketiga, Bank Dunia memberikan pinjaman kepada pemerintah untuk meningkatkan ekonomi digital Indonesia.
Meski demikian, Bank Dunia disebut Ajisatria belum bisa memberikan nominal pinjaman.
Ajisatria menjelaskan, area yang menjadi fokus pemanfaatan pinjaman yaitu digitalisasi sistem identitas.
Hal tersebut didasarkan pada pentingnya identitas sebagai kunci untuk mampu memberikan layanan serta sasaran penerima layanan tersebut. (TSA)