IDXChannel - Bank Dunia merencanakan lebih banyak pinjaman lunak dan hibah kepada negara-negara yang menghadapi krisis utang. Langkah ini diharapkan dapat mendukung upaya restrukturisasi utang miliaran dolar negara-negara miskin.
Kebijakan tersebut akan dijalankan oleh Asosiasi Pembangunan Internasional (IDA), cabang Bank Dunia yang fokus pada bantuan keuangan untuk negara-negara miskin.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (13/4/2023), rencana tersebut diumumkan dalam pertemuan antara negara-negara kreditur dan debitur yang dikenal dengan nama Global Sovereign Debt Roundtable. Pertemuan itu dipimpin oleh Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Presiden G20 yang kini dipegang India.
“Pembebasan utang implisit melalui peningkatan konsesi dan hibah kepada negara-negara yang menghadapi risiko kesulitan utang yang tinggi disambut baik,” kata peserta pertemuan dalam sebuah pernyataan bersama.