Tinjau SPPBE di Deli Serdang, Mendag Temukan Ratusan Tabung Elpiji Berkarat
Zulhas pun meminta agar Pertamina memberikan perhatian khusus pada tabung gas LPG yang kini beredar di masyarakat.
IDXChannel - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menemukan ratusan tabung gas LPG 3 kilogram (kg) dalam kondisi berkarat saat peninjauan di Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Pertamina di Batang Kuis Dusun III, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (30/6/2024).
Zulhas pun meminta agar Pertamina memberikan perhatian khusus pada tabung gas LPG yang kini beredar di masyarakat. Dia meminta agar tabung jelek dan berkarat segera diperbaiki agar takaran dan keamanannya terjamin.
Menurut Zulhas, kondisi tabung yang buruk tak hanya bisa merugikan masyarakat, tetapi juga pengusaha SPPBE dan juga pihak swasta lain yang terlibat dalam jaringan distribusi LPG.
"Banyak sekali yang jelek ini. Berkarat begini. Ini perlu diperbaiki. Kalau jelek begini, residunya sudah banyak. Kan rugi, perusahaan namanya jelek. Padahal dia ngisi sudah 3 kilogram tapi pas ditimbang kurang," ujar Zulhas.
Zulhas pun meminta agar pemerintah daerah di Sumatra Utara melalui dinas perdagangan di masing-masing daerah untuk proaktif melakukan pengawasan terhadap kualitas LPG yang diedarkan ke masyarakat.
Masyarakat pun diminta melapor jika menemukan produk-produk yang merugikan dari sisi takaran isi.
"Kalau ada temuan seperti itu laporkan ke Dinas Perdagangan setempat. Kewenangan pengawasan itu ada di Pemerintah Daerah. Jangan sampai masyarakat dirugikan," kata Zulhas.
Menanggapi temuan itu, Area Manager Komunikasi, Humas dan CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, mengatakan tabung yang didapati Zulhas saat peninjauan merupakan tabung hasil seleksi SPBE yang nantinya akan dikirimkan ke Bengkel Pemeliharaan Tabung (BPT).
"Tabung yang kondisinya menurun akan diperbaiki sesuai dengan tingkat penurunannya," kata Satria.
Satria menegaskan, Pertamina telah menegaskan agar seluruh SPPBE melakukan seleksi ketat atas tabung yang masuk untuk diisi ulang. Hanya tabung yang lolos seleksi kelaikan yang kembali didistribusi ke masyarakat.
"Kalau tidak layak pasti akan langsung diserahkan ke Bengkel Pemeliharaan Tabung untuk diperbaiki. Di Sumut sendiri ada 14 BPT utk Tabung PSO (subsidi) dan 2 BPT Tabung NPSO (non-subsidi)," kata dia.
Sumardi (54), pemilik pangkalan Elpiji ukuran 3 kilogram di wilayah Kecamatan Beringin, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara, mengakui banyaknya tabung jelek yang beredar. Bahkan ia menyebut lebih dari setengah tabung elpiji yang masuk ke pangkalannya dalam kondisi berkarat.
"Persentase bagian luar yang berkarat antara 30-40 persen. Ya kita terima dari agen begitu, bagaimana mau dibuat. Itulah yang dijual ke masyarakat," kata Sumardi.
Sumardi menyebut banyaknya tabung jelek sering kali dikarenakan perilaku dari masyarakat maupun pelaku distribusi LPG yang tak menjaga tabung dengan baik.
"Kalau kena hujan atau kena air pastilah berkarat. Pedagang-pedagang kaki lima itu kan tabungnya semua kena air. Ditambah lagi perilaku meredam tabung agar bisa disedot habis isinya," kata dia.
(NIA)