Transaksi Berjalan Jepang Surplus Rp288 Triliun pada Mei 2024
Jepang mencatat surplus neraca transaksi berjalan sebesar JPY2,85 triliun atau sekitar Rp288 triliun pada Mei 2024, kenaikan selama 15 bulan berturut-turut.
IDXChannel - Jepang mencatat surplus neraca transaksi berjalan sebesar JPY2,85 triliun atau sekitar Rp288 triliun pada Mei 2024, kenaikan selama 15 bulan berturut-turut.
Dilansir dari Reuters pada Senin (8/7/2024), angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan para ekonom sebesar JPY2,45 triliun.
Jepang mencatat surplus neraca transaksi berjalan sebesar JPY2,05 di bulan sebelumnya. Tingginya pendapatan investasi sekuritas di luar neger mengimbangi defisit perdagangan.
"Pendapatan investasi sekuritas di luar negeri, termasuk bunga dan dividen, didorong oleh melemahnya yen," kata seorang pejabat Kementerian Keuangan Jepang yang menolak disebut namanya.
Pada Mei 2024, defisit perdagangan mecapai JPY1,1 triliun yen, penurunan selama dua bulan berturut-turut. Ekspor naik 12,1 persen dari tahun sebelumnya, sementara impor meningkat 9,3 persen.
Surplus pendapatan primer, yang mencakup pembayaran bunga dan dividen dari investasi luar negeri, mencapai JPY4,2 triliun, terbesar sejak data mulai tersedia pada 1985.
Untuk tahun fiskal 2023 yang berakhir pada Maret tahun ini, neraca transaksi berjalan Jepang – yang mengukur transaksi barang dan jasa dengan pihak luar negeri – mengalami surplus sebesar JPY25 triliun
Namun, beberapa analis memperkirakan surplus transaksi berjalan negara ini mungkin akan mengalami tren menurun dalam jangka menengah dan panjang jika defisit perdagangan barang dan jasa terus berlanjut. (WHY)