ECONOMICS

Tren Perlambatan Masih Menghantui Meski PMI Manufaktur RI Ekspansif

Michelle Natalia 04/01/2023 12:36 WIB

Aktivitas manufaktur nasional masih mencatatkan ekspansi yang lebih tinggi di tengah tren perlambatan global. 

Tren Perlambatan Masih Menghantui Meski PMI Manufaktur RI Ekspansif. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Aktivitas manufaktur nasional masih mencatatkan ekspansi yang lebih tinggi di tengah tren perlambatan global

Pada Desember 2022, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur meningkat ke level 50,9, dari sebelumnya sebesar 50,3 di November 2022. 

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan aktivitas manufaktur nasional masih tetap terjaga pada zona ekspansif selama enam belas bulan berturut-turut. 

Optimisme para pelaku industri manufaktur terindikasi membaik, sebagaimana ditunjukkan dengan mulai tumbuhnya persediaan baik barang input maupun barang siap jual untuk mengantisipasi kenaikan permintaan dalam waktu dekat.

Kuatnya permintaan dalam negeri sejalan dengan tetap terjaganya tekanan inflasi di dalam negeri, meskipun permintaan ekspor masih tertahan. 

"Aktivitas manufaktur yang terus berada di zona ekspansif menandakan resiliensi dan pemulihan yang terus berlanjut di tengah perlambatan manufaktur di berbagai negara. Hal ini merupakan suatu capaian yang perlu kita pertahankan untuk terus menjaga momentum pemulihan" ujar Febrio, dikutip di Jakarta, Rabu (4/1/2023).

Meskipun demikian, risiko perlambatan ke depan masih tetap harus diwaspadai. Tren PMI Manufaktur Korea Selatan 48,2 yang terkontraksi sejak Juli 2022 dan terus melambat sampai akhir tahun terus berlanjut. 

"Beberapa negara kawasan ASEAN+3 juga belum berhasil keluar dari zona kontraksi seperti Jepang 48,8, Vietnam 46,4, dan Malaysia 47,8. Sementara PMI di negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris juga menunjukkan tren kontraksi dan perlambatan," tambah Febrio.

Di sisi lain, aktivitas manufaktur India sebagai salah satu tujuan diversifikasi pasar ekspor bagi Indonesia mengalami penguatan pada level yang cukup tinggi. PMI Manufaktur India tercatat terekspansi selama 18 bulan berturut-turut, dan meningkat di bulan Desember di level 57,8 dibandingkan 55,7 di November.

"Secara kumulatif Januari-November 2022, pertumbuhan ekspor Indonesia ke India mencapai 79,0% (ytd), meningkat tajam dibandingkan pertumbuhan periode yang sama tahun 2023 yang sebelumnya 32,5%. Hal ini mengindikasikan masi
h kuatnya prospek kinerja ekspor Indonesia di tahun 2023," pungkas Febrio. (NIA)

SHARE