ECONOMICS

Tutup Channel Berbayar di Indonesia, Ini Efeknya Terhadap Bisnis Disney di Dunia

Anggie Ariesta 07/08/2021 17:49 WIB

Disney akan menutup 18 saluran TV kabelnya di Indonesia pada 1 Oktober 2021 mendatang.

Tutup Channel Berbayar di Indonesia, Ini Efeknya Terhadap Bisnis Disney di Dunia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Disney akan menutup 18 saluran TV kabelnya di Indonesia pada 1 Oktober 2021 mendatang. Mengutip dari Variety, hal ini sehubungan dengan Disney melakukan penutupan pada seluruh kanal tersebut di wilayah Asia Tenggara dan Hong Kong.

Analis investasi, Richard Greenfield, menyebut langkah Disney sudah tepat mengingat paket TV kabel berbayar telah dirusak oleh strategi perusahaan yang lebih menyukai bisnis langsung ke konsumen.

“Semua [hal] yang dipedulikan konsumen tidak ada dalam paket (TV kabel),” kata Greenfield berbicara di APOS pekan lalu dikutip MPI, Sabtu (7/8/2021).

Dia secara khusus mencatat bahwa Disney menempatkan acara terbaiknya seperti "WandaVision" di Disney Plus, daripada Disney Channel.

Disney Plus memang belum memiliki peluncuran penuh di beberapa wilayah Asia. Di Indonesia telah diluncurkan pada September tahun lalu sebagai Disney Plus Hotstar dan Singapura pada Februari 2021 yang langsung menjadi platform streaming paling hits.

Diketahui Disney Plus hadir di 59 pasar di seluruh dunia dan telah melampaui total 100 juta pelanggan berbayar. 

Dikatakan Disney mengharapkan untuk diluncurkan di lebih banyak pasar di wilayah tersebut, tetapi hanya mengidentifikasi Hong Kong terjadi tahun ini. Sementara untuk peluncuran di Malaysia awal tahun ini dihentikan.

“Disney akan terus memiliki bisnis media dan hiburan yang kuat di Asia Tenggara dan Hong Kong yang mencakup bisnis direct-to-consumer, studio entertainment, produk konsumen, game dan bisnis penerbitan, melayani konsumen dan mitra di kawasan ini,” kata juru bicara Disney.

Namun, langkah tersebut dapat memiliki efek mengganggu pada platform TV berbayar dan olahraga di wilayah tersebut. Saluran Disney dan Fox telah menjadi bagian besar dari penawaran paket berlangganan TV berbayar yang ditawarkan oleh SingTel dan Starhub di Singapura dan NowTV PCCW di Hong Kong.

Penutupan mereka dari Oktober dapat berarti tekanan ke bawah pada harga berlangganan.

Menurut firma riset media Parrot Analytics menunjukkan bahwa pada minggu kedua bulan April, program Disney Plus menyumbang lima dari enam acara yang paling banyak ditonton di Singapura. Ini termasuk: "The Falcon and the Winter Soldier", "WandaVision", "The Mandalorian", "Modern Family" Disney/ABC, dan "Grey's Anatomy".

Penutupan lima layanan TV kabel olahraga Disney juga dapat berimplikasi pada kesepakatan hak olahraga dan pemiliknya. Di antara penawaran olahraga utama saluran tersebut adalah untuk Formula 1 dan Australia Open, USA Open, Prancis Open dan Wimbledon. Sedangkan Disney menutup saluran olahraganya di Taiwan pada 2020. (TYO)

SHARE