ECONOMICS

Ubah Sampah Jadi Listrik, 33 Kota di Indonesia Bakal Dibangun PSEL

Nia Deviyana 03/10/2025 15:03 WIB

Pemerintah menyiapkan program Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang akan dibangun di 33 kota di Indonesia.

Ubah Sampah Jadi Listrik, 33 Kota di Indonesia Bakal Dibangun PSEL. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Pemerintah menyiapkan program Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang akan dibangun di 33 kota di Indonesia. Tak hanya menghasilkan listrik hijau, program ini juga akan membuka ribuan lapangan kerja hijau bagi masyarakat dan memberikan efek berganda bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot mengatakan inisiasi PSEL sudah dilakukan sejak 10 tahun terakhir. Melalui Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018, Pemerintah telah memprioritaskan PSEL di 12 kota di Indonesia. Saat ini Surabaya dan Surakarta telah berhasil menyediakan listrik dari energi sampah.

"Kita mengharapkan dengan kita lakukan evaluasi, penyempurnaan terhadap implementasi dan regulasinya, kita harapkan seluruh kota yang menghasilkan sampah di atas 1.000 ton per hari, dan juga untuk daerah yang jumlah sampahnya kurang dari 1.000 ton per hari ini bisa kita lakukan kerja sama antar daerah, sehingga seluruh sampah yang ada di kabupaten/kota dapat dilakukan pengolahan," ujar Yuliot pada Rapat Koordinasi Pengolahan Sampah menjadi Energi (Waste to Energy), dikutip Jumat (3/10/2025).

Sepanjang 2024, timbunan sampah secara nasional mencapai 33,8 juta ton. 59,9 persen atau 20,2 juta ton merupakan sampah terkelola, sementara sisanya sebanyak 13,6 juta ton atau 40,1 persen adalah sampah yang tidak terkelola yang dapat mencemari lingkungan.

Keseriusan Pemerintah juga tercermin dari penambahan porsi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025-2034. Melalui dokumen tersebut Pemerintah menetapkan target kapasitas terpasang dari PLTSa sebesar 452,7 Megawatt (MW), dengan kebutuhan investasi mencapai USD2,72 miliar.

Untuk mengakselerasi program ini, Pemerintah melalu Danantara akan memilah daerah yang menjadi prioritas pembangunan PSEL yang dilaksanakan oleh Danantara, serta daerah lain yang dapat didanai melalui kerja sama dengan investor potensial, maupun investasi murni.

"Bersama-sama kita mendorong pengolahan sampah menjadi energi sebagai solusi inovatif untuk mengatasi krisis sampah dan menunjukkan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi ke depan," ujar Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani.

Langkah akselerasi juga dibarengi dengan perbaikan prosedur pengolahan sampah yang mewajibkan Pemerintah Daerah berperan dalam pengumpulan dan pengangkutan sampah, serta penyediaan sampah untuk kebutuhan pengolahan.

Apabila Pemerintah Kabupaten/Kota tidak dapat memenuhi mandatori kebutuhan sampah untuk PSEL, maka dapat bekerja sama dengan Kabupaten/Kota lain di sekitarnya melalui koordinasi Pemerintah Provinsi.

(NIA DEVIYANA)

SHARE