UEA Incar Pulau-Pulau di Aceh untuk Tujuan Wisata
Indonesia dan UAE melakukan beberapa penandatanganan perjanjian kerja sama bisnis. Diantaranya yakni kerja sama pariwisata di Provinsi Aceh
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menggelar forum bisnis dengan Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Arab Emirat (UAE) Suhail Al-Mazrouie hari ini, Jumat (5/3/2021).
Menko Luhut menyebut, Indonesia dan UAE melakukan beberapa penandatanganan perjanjian kerja sama bisnis. Diantaranya yakni kerja sama pariwisata di Provinsi Aceh. Di mana pemerintah UAE ingin menjadikan beberapa pulau di Aceh menjadi tujuan utama pariwisata masyarakat UAE.
"Jadi tadi kita juga tanda tangani letter of intent antara UAE dan Gubernur Aceh. Mereka ingin ada beberapa pulau untuk menjadi tujuan turis di sana," ujar dia dalam telekonfrensi, Jumat (5/3/2021).
Kemudian, selain penandatanganan kerja sama pariwisata ada beberapa perjanjian kerja sama bisnis lainnya yang diteken hari ini. Seperti proyek strategis, misalnya saja kerja sama join venture antara perusahaan pelabuhan UAE Dubai Port World (DP World) dan PT Maspion dari Indonesia.
"Komitmen investasi dari kerja sama pelabuhan ini mencapai USD 1,2 miliar atau sekitar Rp16,8 triliun (kurs Rp 14.000). Dan DP World juga ditandatangani pak Suhail. Hal ini akan minimize cost dengan mereka masuk ke Indonesia dan dapat kerja sama dengan Maspion. Maka itu ke depan cost di pelabuhan akan turun berapa puluh persen," ungkap dia.
Dia menambahkan, DP World ini mempunyai network dan teknologi yang bagus. Di mana angkanya sekitar USD1,2 miliar. Selain itu Indonesia juga meneken kerja sama revitalisasi mangrove, Luhut menjelaskan Indonesia mau merevitalisasi 620 ribu hektare lahan mangrove.
"Kami juga melakukan perjanjian kerja sama pertahanan antata Pindad dan perusahaan Caracal dari UAE. Serta perjanjian kerja sama antara Pertamina dan ADNOC. Dan ada juga perjanjian sewa dari minimarket Lulu," kata dia. (Sandy)