ECONOMICS

Ungguli Vietnam dan Thailand, Nilai Tambah Manufaktur RI Capai USD255 Miliar

Nia Deviyana 23/07/2024 19:57 WIB

Sektor industri manufaktur di Indonesia masih berhasil tumbuh positifdi tengah tekanan global.

Ungguli Vietnam dan Thailand, Nilai Tambah Manufaktur RI Capai USD255 Miliar. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Sektor industri manufaktur di Indonesia masih berhasil tumbuh positif di tengah tekanan global. Hal ini menunjukkan konsistensi dari sektor industri manufaktur yang memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.

"Ada data yang cukup menggembirakan yang dirilis oleh World Bank, yakni pada tahun 2023 Indonesia berhasil masuk di posisi ke-12 Top Manufacturing Countries by Value Added di dunia, dengan nilai Manufacturing Value Added (MVA) USD255 miliar," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (23/7/2024).

Posisi Indonesia tersebut menggungguli negara ASEAN lainnya seperti Thailand dan Vietnam yang nilai MVA-nya hanya setengah dari nilai MVA Indonesia. 

"Di tingkat global, MVA Thailand berada di posisi ke-22 dengan nilai USD128 miliar, sedangkan Vietnam berada di posisi ke-24 dengan nilai USD102 miliar," kata dia.

Adaun nilai MVA Indonesia pada 2023 tersebut meningkat 36,4 persen (atau senilai USD68 miliar) dari 2022 yang mencapai USD187 miliar. 

"Hal ini menaikkan peringkat Indonesia dari peringkat ke-14 dunia di tahun 2022 menjadi peringkat ke-12 pada 2023," kata dia.

Agus mengatakan, capaian apik itu karena struktur manufaktur yang telah dimiliki Indoensia sudah jauh lebih dalam dan tersebar merata sehingga memiliki nilai tambah (value added) yang besar daripada negara-negara kompetitor lainnya di Asean atau dunia. 

"Untuk mempertahankan maupun meningkatkan prestasi ini, kuncinya hanya satu, yaitu industri manufaktur harus terus menerus berupaya untuk memperkuat daya saing," kata dia.

(NIA DEVIYANA)

SHARE