Uni Eropa Masih Mempertimbangkan Kebijakan Batas Harga Gas
Negara-negara Uni Eropa berselisih mengenai apakah akan membatasi harga gas dalam upaya untuk menurunkan lonjakan inflasi.
IDXChannel - Komisi Eropa sedang mempertimbangkan kebijakan batas harga gas, termasuk yang digunakan dalam pembangkit listrik, serta batas "fleksibel" sementara.
Negara-negara Uni Eropa berselisih mengenai apakah akan membatasi harga gas dalam upaya untuk menurunkan lonjakan inflasi, dan akan membahasnya pada pertemuan Jumat (7/10/2022).
Komisaris energi Uni Eropa, Kadri Simson, mengatakan langkah Belgia selanjutnya akan dipandu oleh hasil pertemuan ini, tetapi Komisi sedang mencari beberapa opsi untuk menahan harga gas yang telah melonjak sebagai akibat dari jatuhnya pasokan dari Rusia.
"Salah satu cara ke depan adalah mempertimbangkan batasan harga yang fleksibel dengan cara mengamankan pasokan gas, terutama LNG, ke Eropa," kata Simson dalam pertemuan komite Parlemen Eropa dilansir Reuters, Kamis (7/10/2022).
Pilihan lainnya yaitu meluncurkan "kerangka" UE untuk pembatasan harga gas yang digunakan untuk menghasilkan listrik, di samping langkah-langkah untuk memastikan permintaan gas tidak naik sebagai hasilnya.
Prancis, Italia, Polandia, dan 12 negara Uni Eropa lainnya, pada pekan lalu mendesak Komisi untuk mengusulkan batas harga yang lebih luas pada semua transaksi grosir. Jerman, pembeli gas terbesar Eropa, dan Belanda termasuk di antara yang menentang.
Belgia juga memperingatkan tindakan seperti itu akan menimbulkan risiko bagi keamanan energi Eropa dan mengganggu aliran gas antara negara-negara Uni Eropa.
Krisis gas di Eropa merupakan dampak dari Rusia yang memangkas pengiriman gas ke Eropa sejak invasinya ke Ukraina. Tindakan tersebut diambil Rusia menyusul sanksi Barat yang diberlakukan sebagai tanggapan atas invasi tersebut.
Sejak itu, UE menyetujui pungutan darurat dari keuntungan perusahaan energi hingga pemotongan permintaan gas selama krisis pasokan. Tetapi dengan harga gas yang masih tinggi, banyak negara Uni Eropa mengatakan langkah-langkah itu tidak cukup efektif. (NIA)
Penulis: Alyssa Nazira