IDXChannel - Negara-negara Uni Eropa dilaporkan tak satu suara dalam menghadapi tingginya harga gas, seiring keterbatasan pasokan sebagai imbas dari berhentinya pasokan dari Rusia.
Sebagian negara, seperti Belgia, Italia, Polandia, Malta, dan Yunani, menilai pembatasan harga gas sebagai solusi agar tekanan terhadap inflasi dapat diminimalisasi. Sementara sejumlah negara lain khawatir pembatasan harga bakal berpengaruh pada ketersediaan pasokan.
Tak hanya itu, kedua pihak kini juga tengah memperdebatkan ide yang mulai diwacanakan sejak awal September lalu tersebut, dengan fokus bahwa upaya pembatasan harga juga dianggap bakal memantik risiko lebih besar terhadap keamanan pasar energi secara keseluruhan.
"Menetapkan tingkat yang sesuai untuk pembatasan akan cukup menantang bagi dinamika pasar internal dan global, serta membawa risiko dari sudut pandang keamanan pasokan," tulis pernyataan resmi Komisi Eropa, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (29/9/2022).
Alih-alih mengatasi krisis energi yang kini sedang melanda, menurut Komisi Eropa, upaya pembatasan harga justru dapat meningkatkan permintaan bahan bakar, bila hanya diberlakukan di wilayah Uni Eropa saja. Salah satu tentangan terhadap ide pembatasan harga datang dari Jerman, yang menilai dapat menganggu rantai pasokan gas alam di Eropa.