"Jika pembatasan harga diterapkan, seperti Uni Eropa secara sepihak, dan semua konsumen lain di seluruh dunia tidak melakukannya, maka gas akan pergi ke konsumen lain dan dengan demikian kita mungkin mengalami kekurangan pasokan gas," ujar Menteri Jerman untuk Eropa dan Iklim, Anna Lührmann, dalam laporan yang sama.
Komisi Eropa menegaskan kembali perlunya pertimbangan yang didasari beberapa prinsip dalam memutuskan kebijakan pembatasan harga gas.
“Setiap intervensi UE yang terintegrasi dan terkoordinasi harus didasarkan pada seperangkat prinsip, yaitu potensi nyata untuk mengurangi tingkat harga dan volatilitas yang tinggi, kapasitas untuk diimplementasikan dengan cepat secara sementara, kemampuan untuk meminimalkan dampak buruk pada permintaan gas, keamanan pasokan dan berfungsinya pasar internal,” tulis Komisi Eropa.
Karenanya, Uni Eropa disebut perlu berkoordinasi dengan negara-negara pemasok untuk mencapai kesepahaman dalam menurunkan harga sekaligus menjaga rantai pasokan. Dalam mengatasi kenaikan harga gas alam cair (LNG) pun, Uni Eropa perlu bernegosiasi dengan negara pemasok.
Norwegia yang akan menggantikan Rusia sebagai pemasok gas Uni Eropa, bersedia membahas terkait penurunan biaya, meski negara tersebut masih skeptis terhadap batas harga.