Uni Eropa Sebut Banyak Potensi Perdagangan yang Belum Digali Bersama Indonesia
Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen menilai hubungan dagang antara Uni Eropa dan Indonesia menyimpan potensi besar yang belum sepenuhnya tergali.
IDXChannel - Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen menilai hubungan dagang antara Uni Eropa dan Indonesia menyimpan potensi besar yang selama ini belum sepenuhnya tergali.
Dia pun menyambut baik kesepakatan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa atau Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Menurutnya, perjanjian ini akan membuka peluang luas bagi pertumbuhan ekonomi kedua pihak.
"Perjanjian perdagangan baru ini akan membawa peluang besar bagi kedua bangsa kita. Indonesia adalah salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia dengan PDB sebesar 1,2 triliun euro,” ujar Ursula Hal itu disampaikannya usai pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Brussels, Belgia, pada Minggu (14/7/2025).
“Indonesia merupakan pemasok utama barang-barang penting bagi transisi digital dan ramah lingkungan, dan mewakili pasar yang terus berkembang dengan lebih dari 287 juta penduduk," tambahnya.
Meksipun Indonesia merupakan ekonomi terbesar di ASEAN, lanjut Ursula, posisinya sebagai mitra dagang Uni Eropa masih berada di peringkat kelima di kawasan. Hal yang sama juga berlaku dalam hal penerimaan investasi asing langsung dari Eropa.
"Oleh karena itu, terdapat banyak potensi yang belum tergali dalam hubungan perdagangan kita, dan perjanjian ini hadir di waktu yang sangat tepat," tutur dia.
Melalui CEPA, Ursula optimistis akan tercipta peluang baru di sektor industri, pertanian, otomotif, hingga jasa. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama dalam memperkuat rantai pasokan bahan baku penting demi mendukung transisi energi bersih dan transformasi digital yang bertanggung jawab.
"Kita tidak hanya menginginkan pasokan yang aman, tetapi juga pasokan yang bertanggung jawab. Hal ini kita miliki bersama, yaitu menghormati lingkungan, menghormati komunitas lokal, dan fokus yang jelas pada lapangan kerja yang layak dan penciptaan nilai lokal. Inilah cara berbisnis Eropa dan Anda dapat mengandalkan kami," sebutnya.
Selain aspek ekonomi, Ursula juga menyinggung pentingnya kemitraan strategis dalam menghadapi tantangan global. Ia menekankan bahwa Eropa dan Indonesia memiliki komitmen bersama terhadap perdamaian, stabilitas, dan tatanan internasional berbasis aturan.
"Di masa tantangan global seperti ini, para mitra harus memperkuat hubungan mereka. Eropa dan Indonesia memiliki komitmen yang mendalam terhadap perdamaian, stabilitas, dan tatanan internasional yang berbasis aturan. Oleh karena itu, hari ini kami membahas peningkatan hubungan kami ke tingkat kemitraan strategis," katanya.
(Febrina Ratna Iskana)