ECONOMICS

UNTR Catat Penjualan Komatsu Tembus 3.145 Unit hingga Juni 2023

Cahya Puteri Abdi Rabbi 29/07/2023 13:41 WIB

PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan angka penjualan alat berat Komatsu mencapai 3.145 unit hingga Juni 2023.

UNTR Catat Penjualan Komatsu Tembus 3.145 Unit hingga Juni 2023. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT United Tractors Tbk (UNTR) mencatatkan angka penjualan alat berat Komatsu mencapai 3.145 unit hingga Juni 2023. Angka itu naik 9% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebanyak 2.873 unit.

Berdasarkan riset pasar internal perseroan, Komatsu memimpin pangsa pasar alat berat sebesar 32%. Adapun, pendapatan perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat juga mengalami peningkatan sebesar 24% menjadi Rp6 triliun.

Sementara itu, penjualan produk merek lainnya yaitu Scania meningkat dari 111 unit menjadi 449 unit, sedangkan penjualan produk UD Trucks turun dari 258 unit menjadi 170 unit. Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara Loebis menyebutkan, penurunan penjualan UD Trucks disebabkan oleh adanya kendala pasokan produk dari prinsipal.

“Secara total, pendapatan bersih dari segmen usaha mesin konstruksi meningkat sebesar 16% menjadi Rp20,3 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2022,” kata Sara dalam keterangan resminya, Jumat (28/7/2023).

Perihal kinerja, UNTR membukukan laba bersih sebesar Rp11,21 triliun di semester I 2023. Angka itu naik 8,30% dari periode yang sama tahun 2022 lalu yang sebesar Rp10,35 triliun.

Sejalan dengan laba bersih, pendapatan UNTR juga naik 13,61% menjadi Rp68,76 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp60,44 triliun. Berdasarkan unit bisnisnya, penjualan barang tercatat sebesar Rp41,49 triliun, yang didominasi oleh penambangan batu bara sebesar Rp20,10 triliun.

Kemudian, penjualan mesin konstruksi tercatat sebesar Rp18,17 triliun, penjualan barang di sektor penambangan emas tercatat sebesar Rp3,19 triliun, sektor industri konstruksi mencatatkan pendapatan sebesar Rp25,37 miliar, dan sektor energi menyumbang sebesar Rp3,59 miliar.

Selanjutnya, pendapatan jasa tercatat sebesar Rp27,17 triliun, di mana kontraktor penambangan menyumbang sebesar Rp24,30 triliun, sektor mesin konstruksi mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,09 triliun, industri konstruksi sebesar Rp386,39 miliar, dan sektor energi menyumbang pendapatan sebesar Rp4,66 miliar. 

(DKH)

SHARE