Usai Danantara Diresmikan, Pandu Sjahrir Tak Mau Terburu-buru Investasi di Mega Proyek

Danantara menerapkan pendekatan kehati-hatian. Selain itu, semua proyek yang akan dijalankan juga melibatkan pihak-pihak yang kompeten di bidangnya.

IDXChannel - Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara Pandu Patria Sjahrir memastikan bahwa pihaknya tak terburu-buru berinvestasi di mega proyek, setelah Danantara diresmikan Presiden Prabowo Subianto, Senin (24/2/2025). 

Menurutnya, Danantara menerapkan pendekatan kehati-hatian. Selain itu, semua proyek yang akan dijalankan juga melibatkan pihak-pihak yang kompeten di bidangnya.

“Semua proses itu akan kami lakukan sebelum Danantara memutuskan untuk berinvestasi," ujar Pandu ditulis Selasa, (25/2/2025).

Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani menyebut, Danantara akan mengelola aset hingga Rp15.000 triliun. 

“Total nilai aset kelolaan Danantara memang sangat besar. Tetapi yang lebih besar dan lebih penting adalah misi dan tujuan didirikannya Danantara ini,” kata Rosan.

Di sisi lain, dia memastikan Danantara tak kebal hukum. Rosan menegaskan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki kewenangan untuk bertindak, terutama jika terdapat tindakan yang tidak patut atau bersifat kriminal di tubuh Danantara.

"Jadi KPK bisa, apalagi kalau ada tindakan yang tidak patut atau kriminal, sangat-sangat bisa," katanya. Selain itu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga dapat melakukan audit, khususnya terhadap hal yang berkaitan dengan penugasan atau Public Service Obligation (PSO).

Roeslani menekankan berbagai pihak akan turut mengawasi dan berperan aktif dalam memastikan Danantara beroperasi tanpa melanggar aturan. "Semua itu ikut mengawasi kita dan ikut berperan aktif dalam rangka memastikan bahwa kita berjalan dengan baik dan benar," tutur Rosan.

(kunthi fahmar sandy)