Usia Pesawat Sudah Uzur Jadi Alasan Prabowo Borong Jet Tempur Bekas Qatar
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengungkap alasan pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas Qatar.
IDXChannel - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengungkap alasan pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas Qatar. Salah satunya adalah karena kebutuhan mendesak.
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia membutuhkan kekuatan pertahanan udara di tengah banyaknya pesawat tempur yang sudah tua, serta proses pembaruan dengan waktu yang lama.
"Jadi, ini sesuatu yang sangat mendesak karena kita segera punya penangkal. Sangat tidak benar negara sebesar kita, seluas kita, sekaya kita tidak punya pertahanan udara yang kuat," tegas Prabowo di Kantor Kementerian Pertahanan, ditulis Selasa (20/6/2023).
Prabowo menjelaskan, negara sebesar Indonesia tidak boleh mengalami kekosongan alat utama sistem pertahanan (alutsista). Sementara, proses refurbishment pesawat tempur yang membutuhkan waktu selama 18 bulan. Untuk itu, dia menilai, pembelian pesawat bekas sangat potensial dilakukan.
"Refurbishment pesawat-pesawat kita rata-rata butuh waktu paling cepet 18 bulan, itu refurbishment pesawat yang ada pada kita, yang sudah tua itu perlu refurbishment, masanya paling cepat 18 bulan," jelasnya.
"Jadi itulah upaya kami di Kemenhan, pertama refurbished pesawat tempur kita sekarang. Semua kita refurbished dan sedang kita laksanakan dan kita harus beli suatu pesawat-pesawat yang bisa segera secepatnya operasional," sambung Prabowo.
Selain itu, Prabowo menjelaskan, pesawat bekas tidak memerlukan delivery yang lama dibandingkan dengan pesawat baru. Diketahui, Indonesia juga tengah menunggu kedatangan pesawat baru Dassault Rafale.
"Nah, pesawat baru yang kita udah tanda tangan kontrak, terutama Rafale dari Prancis, itu paling cepat adalah yang pertama datang 36 bulan. Jadi 3 tahun dan mesinnya itu kira-kira 60 bulan. Jadi operasional mungkin 60 bulan, jadi 5 tahun," tukasnya.
(FAY)