Utak-Atik Dirut Bulog, Erick Thohir Sebut Serapan Gabah Tak Maksimal
Erick Thohir membeberkan alasan pergantian Direktur Utama Perum Bulog yang terjadi sebanyak empat kali selama periode Desember 2023-Februari 2025.
IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan alasan pergantian Direktur Utama Perum Bulog yang terjadi sebanyak empat kali selama periode Desember 2023-Februari 2025. Padahal, masa jabatan Dirut BUMN paling sedikit 5 tahun sekali.
Erick menuturkan, hal tersebut perlu dilakukan lantaran tugas serapan 3 juta gabah yang diinstruksikan pemerintah tidak dapat dijalankan maksimal oleh Bulog.
"Ya tentu penyegaran harus dilakukan. Memang kan penugasan yang diberikan ini harus bisa dilakukan, tetapi tidak maksimal. Jadi review-review ini kita jalankan. Kita jalankan sesuai dengan target-target yang diberikan saat ini," ujar Erick saat ditemui di Kementerian BUMN, Senin (10/2/2025).
Data yang diperoleh Kementerian BUMN memperlihatkan bahwa serapan 3 juta beras oleh perusahaan pelat merah di sektor pangan itu tidak optimal atau jauh dari target penugasan pemerintah.
"Di Bulog ada kebijakan 3 juta gabah yang harus diserap. Dari data-data serapannya masih kecil, ya perlu ada penyegaran. Dan perlu semua supporting system untuk memastikan penugasan ini maksimal," kata dia.
Pada 2 Desember 2023, Erick mencopot Budi Waseso alias Buwas selaku Dirut Bulog. Sebagai gantinya, dia mengangkat Bayu Krisnamurthi untuk mengisi posisi tersebut.
Perubahan itu berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN nomor SK-341/MBU/12/2023 tanggal 1 Desember 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perum Bulog.
Adapun Buwas memegang posisi Dirut Bulog sejak 2018-2023 atau kurang lebih 6 tahun lamanya. Lalu akhirnya dimutasi ke PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, selaku Komisaris Utama.
Sementara Bayu Krisnamurthi yang menggantikan posisi Buwas hanya bertahan selama Desember 2023-September 2024. Erick Thohir menggantinya dan menunjuk Wahyu Suparyono untuk menempati posisi Dirut Bulog.
Tak butuh waktu lama, Wahyu Suparyono diberhentikan pada 8 Februari tahun ini.
Lewat Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-30/MBU/02/2025 tertanggal 7 Februari 2025, pemegang saham kemudian mengumumkan Mayjen Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Bulog.
(NIA DEVIYANA)