Utang Baru Kereta Cepat Rp8,3 Triliun, Luhut Nego China Beri Bunga Dua Persen
Luhut Binsar Panjaitan masih berupaya negosiasi bunga pinjaman sampai ke angka dua persen untuk biaya cost overrun kereta cepat Jakarta Bandung.
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, dari hasil negosiasi Indonesia dengan China soal tingkat suku bunga pinjaman pembengkakan biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah mengalami penurunan.
Angka tersebut turun dari sebelumnya 4 persen kini menjadi 3,4 persen. Meski begitu, Luhut mengaku, masih melakukan negosiasi untuk dapat menurunkan tingkat suku bunga ke posisi angka 2 persen.
"Soal bunga kemarin, dia (China) mau turun dari 4 persen menjadi 3,4 pesen dan kita mau lebih rendah lagi. Ya maunya kita 2 persen, tapi kan enggak semua kita capai. Jadi kalau kita dapat 3,4 persen misalnya sampai situ, ya we're doing okay, walaupun enggak oke-oke amat," ujar Luhut dalam konferensi pers update Kerja Sama Indonesia-Tiongkok, Senin (10/4/2023).
Luhut menyebut, bunga pinjaman cost overrun sebesar 3,4 persen tersebut masih tergolong lebih rendah bila dibandingkan dengan meminjam biaya dari luar China. Adapun dari nilai cost overrun KCJB tersebut telah disepakati sebesar USD1,2 miliar.
Sementara itu, jumlah yang harus dibayar oleh Indonesia sekitar USD560 juta (sekitar Rp8,3 triliun) dengan target tenor sekitar 30-40 tahun.
Luhut menambahkan, kesepakatan tersebut akan rampung pada pekan depan. Dia menegaskan, Indonesia sanggup untuk membayar dari utang tersebut.
"Enggak ada masalah. Kamu kok ragu dengan negara kita. Jangan under estimate, negara kita ini Indonesia semakin baik lho. Kamu lihat penerimaan pajak kita naik 48,6% (penerimaan pajak pada Januari 2023) karena banyak Indonesia ini batu bara segala macam tadi. Kita enggak sadar keuangan kita dengan hilirisasi itu," pungkasnya.
(FAY)