ECONOMICS

Utang Krakatau Steel (KRAS) Kini Tersisa Rp27,1 Triliun

Suparjo Ramalan 11/04/2022 18:47 WIB

PT Krakatau Steel (KRAS) Tbk kini memiliki utang tersisa sebesar USD1,9 miliar atau sekitar Rp27,1 trilun.

Utang Krakatau Steel (KRAS) Kini Tersisa Rp27,1 Triliun (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - BUMN pengolahan baja, PT Krakatau Steel (KRAS) Tbk kini memiliki utang tersisa sebesar USD1,9 miliar atau sekitar Rp27,1 trilun. Utang tersebut berasal dari sejumlah bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara)
hingga swasta nasional dan asing.

Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim menyebut 60 persen utang KRAS berasal dari perbankan BUMN. Sementara 40 persen lainnya beeasal dari bank swasta nasional hingga bank asing. 

"Komponen utang kami saat ini sekitar USD1,9 miliar, di mana, yang utamanya adalah di Himbara dan juga ada 4 bank lain. Himbara itu ada di 60 persen, sisanya di bank asing, bank swasta nasional, sehingga totalnya USD 1,9 miliar," ungkap Silmy saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Senin (11/4/2022).

Silmy mengaku jumlah tersebut cukup memberatkan perusahaan, bila pada tahun ini tidak ditekan atau dikurangi jumlahnya. Karena itu, manajemen menargetkan pada tahun ini nominal utag akan dikurangi hingga tersisa USD1 miliar saja.

Saat ini, utang KRAS sudah berkurang Rp3,3 triliun. Pengurangan kewajiban perusahaan ini merupakan hasil restrukturisasi utang sejak 2019-2020 sebesar USD2,3 miliar atau setara Rp35 triliun.

"Jadi kita sudah membayar lebih triliunan rupiah di periode kami melakukan restrukturisasi dan transformasi. Jadi utang kuta sudah berkurang Rp3,3 triliun dibandingkan saat awal restrukturisasi," kata dia. 

Adapun pengurangan tersebut termasuk pembayaran utang kepada sejumlah kreditur sebesar USD217 juta. Nilai ini tidak termasuk bunga. Kemudian, utang investasi Hot Strip Mill II (HSM) yang saat ini posisinya sudah terbayar kurang lebih USD15 juta.

Silmy pun optimis utang perusahaan akan terus berkurang seiring dengan program transformasi yang tengah dilakukan. Di lain sisi, permintaan baja di pasar hingga kondisi iklim usaha yang semakin baik akam mendorong kinerja KRAS lebih baik ke depannya. 

"Apakah bisa tumbuh? Sangat bisa, optimismenya karena demand akan semakin meningkat dan ketika aturan main semakin baik dan iklim usaha semakin baik, Insyaallah Krakatau Steel pun semakin baik," ucapnya. (RAMA)

SHARE