Viral Presiden Beli Noken, Stafsus: Ada Apa Antara Jokowi dan Papua, Jawabnya Cinta!
Soal viral dan kontrovesi foto Presiden Jokowi beli noken di Jayapura Papua, begini penjelasan stafsus Presiden.
IDXChannel — Foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membeli noken di Taman IMBI Jayapura, Papua, beredar luas di media sosial. Beberapa orang disebut menilai aksi Kepala Negara itu adalah pencitraan. Staf Khusus (Stafsus) Presiden, Billy Mambrasar menepis anggapan tersebut.
Billy berujar Presiden Jokowi adalah sosok yang apa adanya meski berada di balik layar kamera. Hal itu didasarkan pada pengalaman Billy yang melihat dari dekat Kepala Negara.
"Izinkan saya menceritakan apa yang terjadi, sebagai seseorang yang kerja dekat dengan beliau, dan melihat beliau sebagai sosok yang apa adanya di balik layar kamera," ucap Billy melalui keterangan tertulis dikutip Minggu (14/11/2021).
Ia menceritakan, saat mendampingi Presiden Jokowi pada pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021, Kepala Negara dan rombongan melalui Kota Jayapura. Kemudian Presiden Jokowi menunjuk ke arah mama-mama dari Paniai yang berjualan di Taman IMBI.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga membeli noken mama-mama Papua di dekat Bandara Sentani dan memberikan bantuan kepada suster yang memanggil dirinya di pinggir jalan.
"Kami berdua kemudian berdiskusi sedikit di depan lobi Hotel sebelum beristirahat, dan beliau bertanya tentang mama-mama tersebut, yang kemudian saya jelaskan dengan memaparkan cerita tentang mereka. Beliau kemudian berjanji, saat kembali nanti, akan menghampiri mereka," ucap Billy.
Alhasil, Presiden Jokowi membuktikan ucapannya. Saat kunjungan kerja menutup Peparnas kemarin, Kepala Negara datang dan membeli noken dari mama-mama Papua di Taman IMBI tersebut.
"Perhatian Jokowi untuk mama-mama Papua bukan hanya dalam momen ini saja. Selain memerintahkan pembangunan pasar untuk mama-mama Papua, beliau juga mendorong berbagai program dalam bentuk bantuan modal usaha, bantuan sosial, bahkan selalu menyempatkan untuk mendengarkan keluh kesah mama-mama setiap kali melakukan kunjungan kerja ke Papua," terang Billy.
Billy juga mengakui ada spekulasi dari sebagian masyarakat yang mempertanyakan mengapa sejumlah acara besar di gelar di Papua, seperti PON, Peparnas, juga pembangunan Papua Youth Creative Hub. Perhatian Jokowi untuk mama-mama Papua juga turut disorot.
"Ada apa dengan Jokowi dan Papua? Demikian pertanyaan banyak orang. Kemudian muncullah spekulasi obrolan warung kopi, dibalut penjelasan hipotetikal menggunakan teori kepentingan ekonomi Jokowi, teori komunikasi pencitraanya, hingga teori politik konspirasi ambisinya, tentu tak berbukti," tukas Billy.
"Saya tidak ingin membantah, atau menggunakan teori khusus untuk menjelaskan alasannya. Lalu ada apa di antara Jokowi dan Papua? penjelasan sederhananya hanyalah: rasa cinta. Yang membaca tulisan ini dan sedang jatuh cinta, coba jelaskan, gunakan teori ekonomi, sosial, politik, teknik atau matematik, kenapa Anda jatuh cinta sama cewek atau cowok pujaan anda? Tidak bisa kan? Karena memang rasa cinta tidak ada kerangka berpikir rasionalnya, ini adalah masalah: rasa dan perasaan," lanjutnya.
Billy pun teringat perkataan Presiden Jokowi kepada dirinya agar terus bekerja keras dan memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Semuanya, kata dia, harus dilakukan dengan rasa. Dengan demikian, masyarakat akan dapat merasakan manfaat pelayanan tersebut.
"Pesan itu terus saya pegang, bahwasanya pemimpin adalah pemimpin yang melayani, dan rasa cinta adalah dasarnya, fondasi, kekuatan dan sumber energi untuk melakukan pelayanan itu, walaupun kita dicibir, difitnah, dengan rasa iri dan dengki," ujar Billy.
Lebih lanjut, Billy mengatakan Presiden Jokowi sangat percaya bahwa perubahan akan terus terjadi utamanya bila didorong oleh anak muda. Kepala negara juga berharap agar manusia-manusia Papua, khususnya anak mudanya terlibat penuh dalam membangun daerahnya dan Indonesia.
"Itu alasan beliau membangun Papua Youth Creative Hub (PYCH) untuk mendorong kreatifitas dan keterlibatan anak-anak muda Papua dalam berbagai sektor," imbuhnya.
Perhatian Jokowi terhadap Papua juga dibuktikan dengan dikeluarkannya Inpres Nomor 9 Tahun 2020 tentang percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat, yang nafasnya adalah pembangunan manusia Papua.
"Sederet perubahan signifikan terjadi di Papua, sebut saja akselerasi instrastruktur, pembangunan jembatan Youtefa di Jayapura yang megah, jalan trans Papua yang tersambung begitu cepat, hingga penyelenggaraan PON XX, penyelenggaraan Peparnas 2021. Beliau Percaya: “Papua dan Manusia Papua sudah bisa!," tegas Billy.
"Satu hal dari pesan beliau, kepada saya selama dua tahun ke belakang bekerja dengan beliau: membangun Papua bukan hanya pekerjaan satu atau dua orang. Kita semua masing-masing memiliki peranan yang sama pentingnya. Caranya jangan pernah berhenti berkarya, lakukan apa saja untuk mendapat pendidikan yang baik dan optimis bahwa bukan hanya: Torang Bisa!. Tetapi juga: Torang Hebat!. Jadi ada apa antara Jokowi dan Papua? Jawaban sederhananya adalah: rasa cinta. udah itu aja," pungkas Billy.
(IND)