ECONOMICS

Wabah PMK Memanas, Pedagang Daging di Tomang Keluhkan Sepinya Konsumen

Dimas Choirul 13/07/2022 12:50 WIB

Para pedagang daging di Pasar Tomang Barat atau yang dikenal Pasar Kopro, mengeluhkan sepinya konsumen yang ingin membeli daging.

Para pedagang daging di Pasar Tomang Barat atau yang dikenal Pasar Kopro, mengeluhkan sepinya konsumen yang ingin membeli daging.

IDXChannel - Para pedagang daging di Pasar Tomang Barat atau yang dikenal Pasar Kopro, mengeluhkan sepinya konsumen yang ingin membeli daging. Sejumlah faktor seperti adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dinilai menjadi sebab.

"Ya sepi, karena mungkin pada punya daging (pasca Idul Adha 1443 H). Kedua PMK itu makin sepi (pembeli)," kata seorang pedagang daging, Jay saat ditemui wartawan, Rabu (13/7/2022).

Jay mengungkapkan, sejak adanya pemberitaan mengenai wabah PMK, para pelanggannya menjadi was-was untuk membeli daging. Meski demikian, hingga saat ini tidak ada pelanggannya yang komplain terhadap kualitas daging yang ia jual. 

"Ya (kita) ngikutin arus aja, abis mau gimana, sama aja kan. Paling konsumen-konsumen yang biasa beli daging aja yang emang udah pada tau (kualitas daging yang saya jual)," ujarnya.

Ia pun menjelaskan ciri-ciri daging yang tidak layak untuk dikonsumsi. Pertama karakter daging yang basah dan tidak begitu merah. 

"Selanjutnya, tekstur daging jelek kenyel gitu. Kalau udah sakit, daging sapi itu cenderung bau amisnya itu agak menyengat. Dia baunya bener- bener nyengat beda lah kaya bau daging," ungkapnya.

Sebagai informasi, kasus PMK pada hewan ternak hingga kini terus bertambah. Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat kasus PMK telah menyebar ke 21 provinsi dan 241 Kota/Kabupaten.

Berdasarkan data yang dilihat dari situs siagapmk.id Selasa 13 Juli 2022 pukul 12.04 WIB, terdapat 366.089 kasus PMK. Di mana kasus aktif yang masih tersisa yakni sebanyak 220.008 ekor, dinyatakan sembuh 139.975 ekor, potong bersyarat 3.699 ekor dan dinyatakan mati 2.417 ekor. Total hewan yang sudah divaksin sebanyak 476.643 ekor.

Dalam data itu juga dijelaskan Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat pertama kasus tertinggi PMK dengan jumlah 143.281 kasus. Disusul Nusa Tenggara Barat (NTB) 56.680 kasus dan Jawa Tengah 456.302 kasus.

Sementara itu, untuk di wilayah DKI Jakarta sendiri terdapat 1.021 kasus. Dengan rincian, Jakarta Utara 8 kasus, Jakarta Timur 981 kasus, Jakarta Selatan 13 kasus, Jakarta Pusat 4 kasus dan Jakarta Barat 15 kasus.

(NDA) 

SHARE