Walau Dihadapkan Krisis, Jerman Berkilah Beli Minyak dari Rusia
Juru Bicara Kementerian Ekonomi Jerman membantah mengenai laporan pembelian minyak mentah Rusia oleh Jerman.
IDXChannel - Juru Bicara Kementerian Ekonomi Jerman membantah mengenai laporan pembelian minyak mentah Rusia oleh Jerman. Perusahaan minyak Jerman di Leuna dan Schwedt tidak memesan minyak mentah Rusia untuk tahun depan.
Jerman berupaya untuk menutup impor minyak dari Rusia pada akhir tahun. Jerman juga telah berbulan-bulan bekerja sama dengan Polandia untuk mengamankan pasokan minyak di pengilangan Schwedt, yang telah berkontribusi 90% terhadap pasokan bahan bakar Jerman.
Kementerian Ekonomi Jerman optimis bahwa minyak dari Kazakh dapat menambah pasokan minyak mentah pengganti untuk kilang Schwedt yang akan datang melalui pipa Druzhba melalui Polandia.
Sementara itu kilang minyak di Schwedt juga telah mencadangkan kapasitas yang sesuai untuk minyak Kazakh dalam sistem pipa per Januari.
"Kami sedang mempertimbangkan semua opsi keadaan berkembang sedemikian rupa sehingga agak sulit untuk memprediksi bagaimana situasi pasar akan berkembang tahun depan, tetapi jelas itu tidak akan mudah," jelas Kepala Transneft perusahaan pemasok minyak milik negara Rusia Nikolay Tokarev dikutip Reuters, Rabu (21/12/2022).
Tokarev juga menambahkan bahwa Perusahaan Transneft yang menangani lebih dari 80% dari total minyak yang diproduksi di Rusia, telah meningkatkan ekspor minyak hingga seperlima tahun ini.
Dalam menyikapi sanksi pembatasan harga miyak oleh Barat, Rusia berencana akan mengurangi produksi minyak tahun depan menjadi 490 juta ton, atau 9,84 juta barel per hari (bpd), dari 525 juta menjadi 530 juta ton (10,54 juta bpd menjadi 10,64 juta bpd).
Tokarev juga mengatakan bahwa pasokan minyak melalui jalur selatan Druzhba, yang mengangkut minyak melalui Ukraina ke Slovakia dan Republik Ceko, akan tetap tidak berubah tahun depan berkat pengecualian sanksi.
Ia menambahkan Pelabuhan Laut Hitam Novorossiisk telah meningkatkan kapasitas ekspor untuk minyak belerang rendah menjadi 40 juta ton per tahun dan pasokan minyak melalui Konsorsium Pipa Kaspia dari terminal Laut Hitam diperkirakan antara 50 juta dan 51 juta ton pada tahun ini. Jumlah tersebut mengalami penurunan dari rencana 63 juta ton karena perbaikan.
Selain itu, ekspor minyak melalui pelabuhan timur Kozmino diperkirakan mencapai 42 juta ton pada tahun ini. Jumlah tersebut melebihi kapasitas tahunan yang hanya mencapai 30 juta ton.
Ahmad Dwiantoro
(SLF)