ECONOMICS

Wamen BUMN Pastikan Pabrik Baja Krakatau Steel yang Sempat Terbakar Beroperasi di 2024

Suparjo Ramalan 14/11/2024 18:41 WIB

Wamen BUMN memastikan pabrik Hot Strip Mill 1 (HSM 1) milik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) di Cilegon, Banten, beroperasi kembali tahun ini.

Wamen BUMN Pastikan Pabrik Baja Krakatau Steel yang Sempat Terbakar Beroperasi di 2024. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan pabrik Hot Strip Mill 1 (HSM 1) milik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) di Cilegon, Banten, beroperasi kembali tahun ini.

Fasilitas ini dihentikan sementara waktu karena terbakar pada Juni 2023 lalu. 

Wakil Menteri BUMN, Dony Oskaria, menyebut pabrik HSM 1 ditargetkan kembali beroperasi tahun ini. Pernyataan itu, disampaikan saat meninjau beberapa tempat di Kawasan Industri Krakatau Cilegon, termasuk HSM 1, Cold Rolling Mill, Kamis (14/11/2024)

“Operasi pabrik baja HSM 1 dalam tahun ini. Kami pun berharap manajemen saat ini dapat membawa Krakatau Steel menjadi perusahaan baru dengan memperhatikan keberlanjutan usaha,” ujar Donny.

Fasilitas HSM 1 Krakatau Steel memiliki kapasitas produksi baja Hot Rolled Coil/Plate hingga 2,4 juta ton per tahun. Kebutuhan produk baja HRC mayoritas digunakan untuk bahan baku pipa baja, alat berat, kapal, industri otomotif maupun kebutuhan infrastruktur.

Sementara itu, fasilitas pabrik Cold Rolling Mill menghasilkan produk baja Cold Rolled Coil/Plate dengan kapasitas hingga 850.000 ton per tahun. Hasil produk baja tersebut biasanya digunakan untuk bahan baku industri otomotif, galvanis, galvalum, maupun produk baja-baja hilir untuk konstruksi maupun kebutuhan rumah tangga.

Donny menekan Krakatau Steel merupakan BUMN strategis yang dapat menyokong kemajuan industri nasional. Bahkan, bisa berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dengan begitu, proses transformasi bisnis hingga restrukturisasi keuangan emiten pelat merah ini jadi salah satu fokus pemegang saham. 

“Kami mendukung proses restrukturisasi dan transformasi Krakatau Steel yang saat ini dijalankan sebagai solusi yang menyeluruh, termasuk operasi pabrik baja HSM 1,” tutur Donny.

Senada, Direktur Utama Krakatau Steel M. Akbar Djohan mengatakan perusahaan terus melanjutkan transformasi, restrukturisasi, dan pengembangan strategi bisnis.

Akbar yakin, dengan reaktivasi fasilitas HSM 1 dan didukung dengan fasilitas lain, kinerja Krakatau Steel bisa kembali bangkit. 

“Terlebih dengan dukungan dari pemerintah untuk kemandirian industri nasional. Kami berkomitmen untuk dapat terus berkontribusi dan mendorong kemajuan industri baja nasional dengan keberlanjutan usaha Krakatau Steel,” kata Akbar.

(Febrina Ratna)

SHARE