ECONOMICS

Wamen Investasi Klaim Aksi Premanisme terhadap Investor Mulai Menurun

Tangguh Yudha 19/06/2025 16:30 WIB

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu mengklaim gangguan premanisme terhadap kegiatan investasi di Indonesia kini mulai mengalami penurunan.

Wamen Investasi Klaim Aksi Premanisme terhadap Investor Mulai Menurun. (Foto Tangguh/IMG)

IDXChannel - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu mengklaim gangguan premanisme terhadap kegiatan investasi di Indonesia kini mulai mengalami penurunan.

Todotua mengungkapkan, laporan dari para Kapolda setiap minggunya menunjukkan kondisi yang semakin membaik.

"Setiap minggu teman-teman Kapolda kasih report, cerita, sudah mulai jauh menurun kondisionalnya sekarang," ujarnya dalam acara Musyawarah Nasional Himpunan Kawasan Industri (Munas HKI), Jakarta, Kamis (19/6/2025).

Menurut Todotua, pemerintah secara aktif melakukan road show ke luar negeri untuk bertemu langsung dengan para investor dan membahas berbagai kendala yang dihadapi di lapangan, termasuk masalah premanisme dan perizinan.

Dia juga menegaskan, pemerintah akan selalu menindaklanjuti laporan premanisme, mengingat tidak sedikit kasus pemerasan oleh premanisme selama ini membuat investor mengundurkan diri untuk bekerja sama dengan Indonesia.

"Karena kita bisa hitung ya kan, cost yang terjadi dengan yang namanya premanisasi, perizinan-perizinan ini, apa lah semua-semuanya ini. Ini angkanya 15–20 persen, gimana orang mau kumpul di negara kita," kata dia.

Salah satu kasus yang disoroti Todotua adalah dugaan pemalakan proyek pembangunan pabrik Chandra Asri Alkali (CAA) senilai Rp5 triliun. Kasus ini melibatkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon serta sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas).

Todotua menegaskan, proses hukum atas kasus tersebut sedang berjalan dan pemerintah terus berkoordinasi dengan kepolisian daerah. Dia juga menyampaikan, situasi di lokasi kini mulai kondusif.

Untuk diketahui, Proyek PT CAA ini merupakan proyek yang termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029 sebagai Proyek Strategi Nasional (PSN) berdasarkan Perpres Nomor 12 Tahun 2025.

Proyek PT CAA ini juga termasuk dalam proyek hilirisasi yang didorong oleh Pemerintah melalui Pembangunan produk hilirisasi produk petrokimia, dengan potensi nilai ekspor mencapai sekitar Rp35-40 triliun hingga 2040.

Berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, realisasi investasi pada kuartal I-2025 di Provinsi Banten mencapai Rp31,1 triliun.

Tiga sektor penyumbang investasi tertinggi adalah perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran Rp4,8 triliun, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp4,1 triliun, dan industri kimia dan farmasi Rp3,7 triliun.

(Dhera Arizona)

>

SHARE