Wamenkes Sebut Mutasi Virus Covid-19 Sangat Ganas, Cek di Sini Penjelasannya
Dari hasil pemeriksaan tersebut, artinya sudah ada penyebaran kontaminasi lokal untuk varian of concern yang terjadi secara mutasi.
IDXChannel - Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono menjelaskan bahwa situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air menunjukkan tanda-tanda memperihatinkan.
Menurutnya saat ini virus Covid-19 mengalami mutasi secara biologis natural sehingga menimbulkan beberapa klasifikasi seperti varian of interest, varian of concern, dan varian of consequence.
Dalam Live Streaming Komisi IX DPR RI Raker dengan Menteri Kesehatan RI @DPR RI, Kamis (27/5/2021), semua virus ini secara cerdas biologis melakukan perubahan-perubahan untuk melakukan mutasi supaya mereka bisa tetap hidup. Saat ini sudah terjadi mutasi lokal di Indonesia untuk virus Covid-19 dan berbeda secara genomic dengan varian yang ada di Wuhan.
“Yang paling di highlight adalah varian of concern, ini adalah kasus mutasi Inggris, India, dan Afrika, dan ini sudah teridentifikasi ada di Indonesia. Jadi kita harapkan harus melakukan gerakan untuk mengantisipasi supaya perubahan secara endogen ini tidak berpengaruh pada penyebaran kasus,” terang dr. Dante.
Sebagaimana diketahui, peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di dunia adalah kombinasi dari mobilisasi penduduk dan perubahan pola varian kasus ini secara mutasi. Pemerintah sendiri telah melakukan pemeriksaan mutasi di varian of concern sudah diperiksa sebanyak 1.744 sampel di seluruh Indonesia.
Setiap daerah wajib mengumpulkan sampel 5-10 sampel setiap minggunya. Setelah diperiksa maka akan dilihat berapa jumlah varian of concern, dan dari data tersebut akan dilakukan tracing yang spesifik kalau ditemukan varian of concern berupa mutasi dari India, Inggris dan Afrika Selatan.
“Dari evaluasi yang kami lakukan, telah ditemukan beberapa mutasi yang telah terjadi. Ada 54 kasus mutasi yang terjadi dan dibedakan dari yang sumbernya dari luar dan tidak ada kontak dengan sumber luar. Dari 54 kasus mutasi varian of concern di Indonesia, 35 diantaranya adalah varian of concern yang berasal dari migrasi dari luar Indonesia, sementara 19 diantaranya tidak ada kontak dengan Indonesia,” lanjutnya.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, artinya sudah ada penyebaran kontaminasi lokal untuk varian of concern yang terjadi secara mutasi.
Salah satunya adalah yang terjadi di Cilacap, ada kapal Philipina yang berlabuh dan sebelumnya telah mendarat di India. Dari 20 ABK yang melakukan skrining genomic, ternyata ada 14 kasus mutasi. 14 mutasi tersebut ternyata menularkan kepada 31 nakes.
“Ini menunjukkan betapa ganasnya penularan varian of concern ini pada orang lain. Tracing dilakukan pada keluarga nakes dan ditemukan 12 orang yang terinfeksi dan ketika ditracing lagi maka ditemukan enam orang. Jadi ada 49 kasus yang tertular dari 14 kasus. Ini artinya laju penularannya 3,35 kali lipat,” ucap dia.
(SANDY)