Wapres: Hilirisasi Pertanian Untungkan Masyarakat, Beda dengan Pertambangan
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendorong adanya hilirisasi produk-produk pertanian.
IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendorong adanya hilirisasi produk-produk pertanian. Menurutnya, jika upaya ini berhasil, masyarakat yang akan merasakan manfaatnya dengan pemberdayaan sumber daya alam dan komunitas sekitar.
“Kalau hilirisasi produk-produk pertanian itu (berjalan) yang akan tercerahkan masyarakat kecil, berbeda dengan (sektor) pertambangan yang diuntungkan pengusaha,” ungkap Wapres usai menghadiri acara di Kota Ternate, Maluku Utara, Jumat (12/5/2023).
Wapres dalam kunjungan ke Maluku Utara, mengharapkan dengan potensi kekayaan rempah saat ini dapat membangkitkan kembali jalur rempah Nusantara di tanah yang dijuluki Moloku Kie Raha atau Kesultanan Empat Gunung ini.
“Dulu jalur rempah kita menjadi pusat internasional. Tidak hanya menjadi bumbu masak tapi juga parfum, kosmetik, dan berbagai manfaat. Menurut saya, ini kekayaan kita yang tidak dimiliki orang,” ujar Wapres.
Wapres mengisahkan Mesir yang bukan merupakan negara penghasil kopi dan rempah mampu menjual kopi rempah ke negara-negara Amerika dan Eropa dengan jumlah yang banyak.
“Mesir itu menjadi pengekspor kopi yang diolah dengan rempah dan dijual ke Amerika sampai ke Eropa, namun setelah saya tanya ternyata (bahan baku) kopi dan rempahnya berasal dari Indonesia,” ucapnya.
Untuk itu, Wapres menekankan, dengan sumber daya lokal yang ada dan pengolahan yang cermat, potensi kopi rempah ini dapat menjadi produk dagang nasional yang menjanjikan.
“Kalau ini kita kelola lagi, kita bangun lagi pertama tentu harus ada proses hilirisasi di dalam negeri, sehingga menjadi produk jadi, kemudian ada penanaman kembali yang terpola, ada offtaker menjadi perantara,” kata Wapres memberi saran.
Tidak hanya itu, Wapres optimistis dengan komitmen pemerintah dan kerja sama petani dan masyarakat, Indonesia dapat kembali menjadi bangsa penghasil rempah terbesar di dunia.
“Jangan sampai kita kalah dari India yang dulu bukan pusat rempah. Ini artinya kita harus membangun kembali jalur rempah ke depan. Itu komitmen pemerintah untuk menghidupkan kembali jalur rempah,” pungkasnya.
(YNA)