IDXChannel - Dosen Senior Agribisnis Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) Bayu Krisnamurthi mengatakan, musim kemarau panjang atau El Nino akan berdampak buruk terhadap sektor pertanian. Bahkan produktivitasnya bisa menurun 15-45% jika dibandingkan dengan kondisi normal.
"Dampak dari El Nino, produktivitas bisa berkurang, antara 15-45% di beberapa tempat, pengalaman yang lalu kondisi tanah sampai mengalami Fuso," ujar Bayu dalam Market Review IDXChannel, Rabu (3/5/2023).
Bayu menjelaskan kemungkinan El Nino tahun ini akan lebih berdampak ke kota kota di Indonesia yang berada di selatan khatulistiwa. Seperti pulau Jawa, NTB, Bali, atau Sumatera Selatan. Wilayah tersebut merupakan sentra produksi pertanian terbesar di Indonesia.
Selain itu El Nino kemungkinan baru akan terasa berdampak pada hasil panen pada musim tanam kedua, yaitu setelah April atau bulan Mei yang saat ini tengah memasuki panen raya.
"Kalau dilihat dari laporan BMKG, sudah masuk El Nino, 41% daerah di Indonesia akan memasukkan musim kering lebih awal, sejak bulan Mei, dan 47% daerah di Indonesia akan mengalami musim kering yang lebih kering," kata Bayu.